Minggu, 08 Oktober 2017

Kehidupan di dua dunia

Kehidupan di dua dunia
Jason Mandagi
Manusia adalah ciptaan tuhan yang sungguh luar biasa, keberadaan tuhan bisa kita dapatkan dengan melihat ciptaan-ciptaannya, sederhananya kita bisa meyakini adanya kehidupan makan adanya tuhan. Setiap manusia mempunyai sifat, karakter, dan cara berfikir yang berbeda-beda, ku rasa ada sesuatu yang unik dalam diri manusia, yaitu hati. Salah satu organ tubuh manusia yang kecil, hati mampu mengeluarkan perasaan manusia, entah itu perasaan sedih, sakit, bahagia, dll.
Hati yang terluka akan meninggalkan bekas yang tidak akan pernah hilang selamanya, suatu hal yang  begitu unik, atau bisa di katakan hati manusia adalah embrio dari perasaan yang muncul dalam diri manusia perasaan yang bagiku adalah embrio dari tindakan manusia, ku teringat kata-kata yang pernah di katakan kepadaku, jangan sekali-kali engkau menyepelekan hal kecil atau meremehkan hal yang kecil, sebab sesuatu yang  kecil mempu menghancurkan sesuatu yang besar.
Hati adalah salah satu hal yang kecil tapi mampu, mengendalikan lumpuk busuk yang telah di karuniai roh dari sang pencipta, bahkan ideologi mampu ia goyakan, itulah hati organ tubuh manusia yang kecil yang selama ini tidak pernah kita sadari, bahwa hati adalah organ tubuh manusia yang berperan aktif dalam mengendalikan tindakan manusia, hati manusia ketika ia lahir ibarat sebuah air yang jerni, yang nantinya ia  akan berubah tergantung dari presfektifnya memandang dunia dan lingkungan sosialnya.
Apalah daya lumping busuk ini tanpah hati, tidak akan ada kaum gerakan revolusioner tanpa di dasari hatinya yang ingin bergerak, atau sering di katakan itulah factor internal yang ada dalam tubuh manusia, seorang soekarno tidak akan revolusioner tanpa dorongan  hatinya yang ingin berjuang, terlalu sempit cara pandang manusia ketika bicara hati ia langsung berfikir hubungan antara seorang kekasih, seperti yang saya tulis di atas hati adalah embrio dari tindakan manusia, ku ingin mengatakan hati adalah hakim dalam diri manusia, hatilah yang selalu memutuskan sesuatu yang akan di lakukan oleh manusia.
Hati terluka sulit tuk sembuhkan, dan bahkan itu akan berdampak sampai ketindakan manusia, ku melihat manusia memiliki satu lubang besar suatu ruangan hampa, ruangan kosong, dan itu adalah hati yang tadi telah ku ibaratkan degan air yang jerni. Kekosongan dalam diri manusia akan hilang ketika ia menemukan arti dari perasaan yang selalu kita beranggapan perasaan itu muncul dengan sendirinya.
Ku memandang yang harus mengisi ruangan kosong dalam diri manusia adalah cinta yang universal, sebuah yang ku tak tau siapa menumakan kata  cinta itu, tapi kata cinta memiliki makna yang begitu banyak, cinta adalah perasaan yang muncul dari hati maka itu ku  mengatakan cinta anugera tuhan, anugera yang luar biasa.
Dengan cinta maka ada umat manusia di muka bumi ini, tapi terkadang cinta membuat manusia lupa akan dirinya sendiri, ku tak bisa menjabarkan secara detail apa  cinta itu..?
Karena setiap manusia memiliki cinta yang berbeda-beda, karena cinta manusia  bisa lupa  dengan yang lain hal yang misterius, yang sulit tuk petahkan dengan logika manusia, walaupun ku sendiri meyakini tidak ada yang di muka bumi ini yang muncu dengan sendirinya, matrealisme lah yang mampu menjawab itu, tapi tidak mampu menjabarkan secara detail apa itu perasaan.
 Tapi bukan berati cinta itu hal yang buruk, walaupun banyak permasalahan yang terjadi di akibatkan cinta yang ku harus ku akui juga itu bukan kontradiksi pokok tapi hanya kontradiksi dasar, topic yang ku ambil adalah kehidupan di dua dunia yang berbeda, ku melihatnya itulah pertarungan alam sadar dan alam bawah sadar, alam sadar manusia ia adalah mahluk social tapi hati yang terluka membuat ia hidup di bawah alam sadarnya, menjadi manusia yang individualistic dan bahkan ia lupa akan hakekat ia hidup di muka  bumi ini.
Itulah ku maksud kehidupan di dua alam yang berbeda, alam bawah sadar manusia akan terpengaruh akibat rangsangan objektif dan rangsangan subjektif, kedua rangsangan inilah yang mempengaruhi alamm bawah sadar manusia. Itulah energi yang ku yakini ada pada setiap manusia, ku tak berbicara metafisik tapi berbicara dialektika yang terjadi di bawah alam sadar manusia, kita tahu bersama hukum perubahan adalah setiap materil berkaitan dengan materil lainnya.
Dalam perubahan yang terjadi di bawah alam sadar manusia, semua tidak terjadi dengan sendirinya (sebab akibat). Terkadang alam bawah sadar manusia di pengaruhi oleh rangsangan subjektif atau rangsangan objektif, itulah factor eksternal dan hati adalah factor internalnya.
Rangsangan subjektif yang saya maksud adalah emosi, perasaan yang membuat manusia tak bisa mengendalikan dirinya atau yang disebut emosional question yang bertolak belakang dengan spiritual question  sebagai rangsangan objektifnya.
Artikel ini tidak akan menjelaskan secara terperinci apa itu emosional question dan spiritual question, sumbernya bisa di dapat di buku fisikologi ibadah dan buku Sigmund freod yang berjudul tafsir mimpi, sumber buku tersebut bisa menjelaskan secara terperinci.
Ku hanya ingin membahas ketidak seimbangan manusia akibat hati, perasaan sayang yang muncul dari hati adalah energi tersendiri yang mampu merubah manusia yang baik bisa jadi jahat, dan begitu pulah sebaliknya yang jahat bisa menjadi baik, tapi hati yang terluka sulit tuk di sembuhkan lagi, luka itu akan membekas sampai manusia itu tiada lagi, sampai manusia tinggallah lumpuk busuk yang akan kembali ke asalnya.
Khali Gibran pernah berkata, “di balik sayap-sayap cintamu terdapat beribu pedang yang begitu tajam, pedang yang siap tuk melukai hatiku ini”. Argumentasi tersebut menurutku adalah sesuatu yang nyata, seorang lelaki yang berotot pasti pernah menangis karena wanita, seorang wanita pulah pasti pernah menangis karena laki-laki.
Kalau sekarang lagi tren laki-laki dikatakan buaya darat, sekarang kan ku katakan perempuan itu bunglon mampu berubah di mana saja, mampu beradaptasi dimana saja, perempuan mudah tuk berubah sesuai dengan lingkungan sosialnya, perempuan mampu menipu lelaki seperti bunglon, atau saya kan katakan perempuan racun dunia bagi kaum lelaki, tapi argumentku   bukan mau menyalahkan si perempuan, tapi ku menyalahkan si laki-laki, karena mereka perempuan harus di hukum oleh lingkungan social.
“Lebih baik ku jadi pelacur di banding kuharus menjadi wanita suci yang munafik” ku tak menyalah kaum perempuan tapi ini semua kesalahan budaya patriakal dan kesalahan kaum lelaki, yang tak mengikis egonya, ego eksitensi bahwa kalian yang paling kuat, apakah kalian mampu melahirkan, apakah kalian mampu mengandung, fisik tergantung latihan, cari uang tegantung kemauan itu di era kapitalistik sekarang.
Kaum laki-laki yang mengajarkan perempuan untuk munafik tanpa kalian sadari, kaum laki-laki yang membuat perempuan terdiskriminasi, walaupun ku kan mengakui tak semua kaum lelaki seperti itu, dan tak semua kaum perempuan itu bunglon.
Sekarang ku Tanya yang teriak sosialisme, apakah sosialisme akan ada tanpa pembebasan kaum perempuan, kaum perempuan haru di buat progresif, selama kesadaran kaum perempuan belum merata maka selama itu pulah sistem kapitalis akan bertahan karena perempuan target eksploitasi yang empuk untuk kelas kapitalis (rate of exsploitation).
“Ingat satu hal tidak aka nada sosialisme tanpah pembebasan kaum perempuan”
Share:

Jumat, 22 September 2017

Bocah kehilangan dunianya

Bocah kehilangan dunianya
Jason mandagi
Semua manusia memiliki fase perkembangan, tak ada satu manusia pun yang langsung dewasa, pasti ia akan melewati fase perkembangannya dari bayi, balita,anak-anak,remaja,dan seterusnya. Ketika manusia lahir maka ia akan mengenal banyak hal, ia akan belajar dimana saja dan dengan siapa saja, ia akan mencari tujuan hidupnya dan ia pasti akan bercita-cita.
Orang pertama yang menjadi gurunya adalah orang tuanya sendiri, orang yang telah melahirkan ia kemuka  bumi ini, setelah ia tumbuh dewasa ia akan mengenyam dunia pendidikan dari SD,SMP, dan seterusnya,inilah yang saya maksud akan fase perkembangan manusia. Tapi dalam fase perkembangan manusia terdapat begitu banyak dinamika atau warna di dalamnya, setiap manusia berbeda-beda dari karakter, cara berfikir, budaya, ekonomi,politik,dll,Itu semua dibentuk dalam fikiran manusia.
Dan yang paling berperan aktif dalam pembentukan nalar berfikir manusia adalah lingkungan keluarga dan lingkungan social, dari lingkungan keluargalah yang cenderung membentuk budaya feodalisme, sehingga sang anak menganut budaya  tersebut, dan mebawanya sampai kegenerasinya yang berikut, sadar dengan tidaknya bahwa budaya semacam itu malah menghilangkan daya  kritik sang anak, membuat mental sang anak cenderung menjadi lemah.
Dan bahkan tidak hanya budaya feodal saja, budaya patriaki pulah embrionya berasal dari lingkungan keluarga, budaya patriarki atau yang sebut “garis bapak”, budaya ini cenderung membuat sang anak menjadai penindas atau yang tertindas, pasti pertanyanya, anak mana sih yang menindas.? Dan anak mana yang tertindas.?
Jawabannya sangat jelas anak yang menindas adalah anak laki-laki dan anak yang tertindas adalah anak perempuan, budaya ini sangat berpengaruh sampai ke lingkungan social, dan bahkan membuat anak perempuan mengalami hukum social yang begitu luar biasa.
Contoh sederhana budaya patriaki, anak perempuan tak bisa keluar lewat dari jam yang sudah di tentukan, seorang perempuan tempatnya di sumur, di dapur, dan di kasur, itu contoh sekilas mengenai budaya patriarki,ketika sang anak perempuan melanggar itu semua maka ia akan di hukum oleh lingkungan sosialnya, mungkin ia tak di penjara, mungkin ia tak berada dalam kamar besi, tapi ia akan menjadi bahan cerita tetangga maupun manusia yang lain, itu yang di maksud dengan hukum social, dan hukum social lebih buruk di banding hukum eropa continental dan hukum anglo saxon, karena dampak dari hukum social begitu luar biasa, tidak hanya si anak yang merasakan hukumnya, tapi orang tuanya juga ikut dihukum, apakah dengan ilustrasi di atas kalian masih akan mempertahankan budaya-budaya seperti itu.?
Tidak hanya itu saja politik juga berpengaru dalam pembentukan nalar berfikir manusia, gerakan politik ORBA adalah bentuk nyata menghilangkan daya kritik kaum intelektual atau sang anak, gerakan politik ORBA juga membuat sang anak menjadi tak merdeka lagi, mau mencari pengetahuan tapi dibatasi, mau membaca buku, tapi di batasi buku yang bisa dibaca, bahkan ORBA menghilangkan seorang Tan malaka yang di kenal sebagai bapak republic, Tan malaka dihapus dari dunia kepahlawanan, dan bahkan ia di hilangkan dari buku sejarah, kalau kita ingat kembali kalimat dari toko revolusi Indonesia atau yang sering di sebut Soekarno. Ia berkata: jangan sekali-kali melupakan sejarah atau yang dikenal dengan sebutan JAS MERAH.
Propaganda ORBA sangat Nampak hari ini, neoliberalisme yang terbentuk di era orde baru, sampai saat ini atau sampai era pasca reformasi hari ini masih sangat berperan aktif, untuk membodohi anak bangsa kita, ketika kita ingin beraspirasi selalu ada halangan di depan kita, dari begitu banyak halangan yang paling berat adalah lingkungan keluarga, kisah traumatic yang pernah dikisahkan di Negara kita ini, dan yang manjadi pemeran utamanya adalah Soeharto.
Kisah yang pernah iya cetuskan membuat anak-anak di era ini menjadi penakut, bungkam dan tak terarah lagi, seakan perahu kita kehilangan nakodanya, aku jadi teringat kalimat yang di keluarkan oleh PRAM ia berkata “hidup hanya sekedar hidup, kera di rimba juga hidup” seakan cerita yang di tuliskan PRAM dalam bukunya yang berjudul di negri blora, seakan kejadian itu terjadi lagi di era pasca reformasi hari ini.
Kalian tahu.! Dampak politik ORBA yang diperankan oleh Soeharto, membuat anak yang baru lahir sudah mempunyai hutang sebesar 20 juta, dari anak orang tua bahkan bayipun nominal hutangnya itu sama, dan bahkan lebih dari yang saya tuliskan, dengan fakta yang kita ketahui ini apakah kalian akan diam ketika kekuatan ORBA akan kembali.
Mungkin kalian pernah mendengar lagu  karya iwan fals, judulnya galang rambu anarki, lagu itu adalah bentuk kritik terhadap sistem ekonomi politik orde baru, “BBM membumbung tinggi maafkan kedua orang tuamu tak mampu membeli susu, BBM melambung tinggi susu tak terbelih”, dengan lirik lagu yang saya tuliskan  sangat jelas penderitaan rakyat di masa itu, bahkan susu  untuk sang anak, untuk orang yang nantinya akan melannjutkan bangsa ini tak bisa di belih.
Orang bungkam mulut membisu adalah kebahagiaan bagi ORBA ketika kalian bungkam maka jayalah dinasti ORBA, sistem yang kita tahu bersama seperti apa bobroknya.
Maka itu saya mengatakan bocah kehilangan dunianya, kalian adalah bocah yang tak tau dunia kalian lagi, karena dari budaya, ekonomi,politik dll, kalian telah di doktrin menjadi manusia yang tunduk manusia yang tak tau dunia nyata, kalian di hipnotis menuju ke bawah alam sadar kalian, sehingga doktrin tersebut mengakar di kepala kalian yang nantinya akan kalian wariskan ke generasi kalian yang berikutnya.
Sungguh malang nasib anak-anak berikutnya, mereka menanggung beban yang dibuat oleh kalian.
Kalau kalian tak menginginkan hal itu terjadi dari sekarang kalian harus membuka ckrawala berfikir dengan seluas-luasnya, jangan sampai kalian membuat generasi kalian yang berikutnya harus hidup menderita.
Manusia adalah mahluk yang  special di banding mahluk yang lain, cara berfikir manusia melebihi mahluk yang lain, tapi apakah karunia yang telah diberikan itu akan kalian sia-siakan hanya karena kalian tidak mau tuk melawan.
Apakah fikiran kalian itu hanya akan menjadi hiasan di kepala kalian.?  
Sangat di sayangkan kaum intelektual hanya menjadi kaum tukang gosip, hanya menjadi pasar berjalan, bukan itu yang inginkan negri ini, bukan itu yang butuhkan di negri ini.
Negri ini membutukan bocah revolusioner, membutukan kaum progresif, akhir-akhir ini kekuatan ORBA akan bangkit kembali, kalau kalian diam, apa guna banyak baca kalau hanya untuk mengibuli saja, apa guna punya ilmu tinggi kalau mulut hanya terbungkam dan membisu.
Kapitalisme sedang menggali liang kuburnya sendiri tapi bukan berati kita hanya duduk diam dan menunggu krisis capital, sama halnya pulah akan sosialisme yang tak akan jatuh dari langit dengan sendirinya.
22 September 2017, didalam gedung aku berteduh, dari kemunafikan penguasa.
Tuk kesekian kalinya, jiwaku di uji oleh duniawi. Di uji oleh wanita.
Tuk berkian kalinya, kan kuteriakan, kebebasan atas dunia.
Dan tuk terakhir kalinya, aku melihat tangisan rakyat.
Sebab sosialisme, harus di perjuangkan.
Share:

Minggu, 17 September 2017

Antara Cinta Dan Ideologi

Antara Cinta Dan Ideologi
Jason Mandagi
Ideologi adalah cara pandang manusia untuk melihat dunia, itu adalah Devinisi umum mengenai          Ideologi, begitu banyak pilsuf  yang mengartikan/mendevinisikan ideologi. Perdebatan ideologi sudah terjadi sejak yunani kuno dari scroates sampai ke plato dan seterusnya, dan hingga sampai saat ini yang sangat Nampak terlihat di Indonesia adalah perdebatan ideologi sadar dengan tidaknya hari Dunia sudah selesai memperdebatkan ideologi, contoh sederhananya Negara cina berbeda ideologinya dengan arab Saudi tapi kenyataannya pebedaan ideology bukan menjadi hambatan untuk kedua Negara ini dalam menjalin kerja sama dalam hubungan dagang.
Sebenarnya apa sih ideology.?
Ideologi adalah gambaran yang disadari maupun tidak disadari tentang kenyataan sosial-politik. Gambaran semacam itu biasanya dianggap benar tanpa dicari tahu alasannya. Orang-orang menerima begitu saja kebenaran gambaran tersebut.
Karl Marx (1818-1883) menyebut ideologi sebagai “kesadaran palsu” atau kesadaran yang keliru tentang kenyataan sosial-politik. Misalnya, kesadaran yang keliru tentang kapitalisme sebagai sistem ekonomi yang adil padahal sebenarnya sangat menindas.
Antonio Gramsci (1891-1937) menyebut proses penanaman ideologi sebagai “hegemonisasi”, yaitu penindasan kebudayaan rakyat dengan cara menggantikannya dengan kebudayaan elit tertentu. Misalnya, para buruh di Itali yang semestinya memperjuangkan hak-hak ekonomi dan politiknya malah terpengaruh oleh retorika “anti-asing” yang dipropagandakan elit partai fasis. Akibatnya, para buruh itu justru tidak memperjuangkan hak-haknya dan malah ikut berperang demi para elit partai dan pengusaha.
Louis Althusser (1918-1990) menyebut perangkat yang menyebar-luaskan ideologi sebagai “aparatus ideologis negara”: semua lembaga yang menyebar-luaskan gagasan tentang kenyataan sosial-politik tanpa melalui jalan kekerasan fisik (misalnya, sekolah, adat-istiadat, dll). Mereka yang menolak penanaman nilai-nilai itu akan dikenai sanksi non-fisik seperti dikucilkan, dianggap murtad, dsb. “Aparatus ideologis negara” ini berbeda dari “aparatus represif negara” yang bekerja menanamkan nilai-nilai melalui kekerasan, seperti misalnya polisi, pengadilan, tentara, dll.
Setelah penjelasan di atas mengenai beberapa pendapat dari para filsuf , kita bisa menggaris bawahi bahwa ideology adalah cara pandang manusia untuk melihat dan mengatur ekonomi dan politik. Tergantung dari kita lagi begitu banyak pemahaman ideology, ada Liberalisme, Anarkisme, marxisme, Nasionalisme,dan dll.
Dari semua ideology terdapat begitu banyak perbedaan, yang mungkin tak akan saya uraikan satu persatu dalam tulisan saya kali ini. Saya hanya ingin membahas antara Cinta dan Ideologi yang kurasa di era kapitalistik saat ini topic inilah yang menarik untuk di bahas.
Apa sih cinta.?
Pertanyaan yang mungkin membuat semua pemuda ingin menjawabnya, saya hanya akan mengambil Devinisi cinta secara umum, ada yang mengatakan cinta adalah karunia tuhan yang diberikan kepada umat manusia, ada katakan, cinta adalah sebuah halusinasi manusia saja, ada yang bilang cinta adalah sebuah kasih sayang, bagiku Devinisi cinta dalam skala yang kecil adaalah sebuah ikatan yang membangun hubungan emosional antara kedua kekasih atau antara kelompok manusia.
Sederhananya bagiku cinta adalah ikatan manusia yang lain dengan manusia yang lain pulah, itu mungkin dari sudut pandangku yang mendevinisikan cinta dalam skala kecil, tapi berbeda pulah ketika kita mengartikan cinta secara universal, untuk skala kecil cinta hanya ada dalam hubungan emosional, tapi dalam skala yang besar/universal cinta juga ada dalam hubungan ideology.
Yang jadi pertanyaannya ideology yang bagaimana yang didalamnya terdapat cinta.?
Atau cinta adalah sebuah ideology.?
Kurasa pertanyaan tersebut adalah PR untuk kawan-kawan mencari jawabannya, dan refensi lain mengenai cinta dan ideology. Khali Gibran pernah berkata: “tak ada manusia tanpa cinta”  cinta yang ia maksud bukan cinta yang kalian maksud, ia seorang yang melihat cinta secara universal ia tak melihat cinta secara sempit, walaupun kita harus mengakui ia membahas cinta hanya sebatas hubungan emosional.
Sementara di satu sisi ideology sering dipakai sebagian kelompok untuk senjata perang, apakah didalamnya masih terdapat cinta, kata yang sering keluar dari mulut manusia di era kapitalistik atau moderentnisasi.
Atau apakah cinta yang manbangun ideology.?
Berbicara ekonomi politik artinya berbicara kebutuhan manusia, hakekat manuisa hidup adalah untuk mempertahankan keberlangsungan spesiesnya, untuk mempertahan keberlangsungan tersebut manusia harus makan, minum, punya tempat tinggal dan berpakaian itu adalah kebutuhan primer manusia, yang tak bisa dipungkiri da zaman moderent saat ini begitu banyak kebutuhan sekunder yang bertambah.
Dalam memenuhi kebutuhan primer manusia maka kita dituntut untuk menjadi tenaga produktif, menjadi tenaga produktif hal yang terutama adalah kerja memproduksi.
Di era kapitalistik ini tenaga  kerja dibelih menggunakan modal/capital, manusia seakan bukan tenaga kerja lagi tapi buat seperti alat kerja, tenaga kerja paksa kerja diluar kemampuannya, pembagian kerja terjadi atau yang sering disebut klasifikasi kelas, dari kaum laki-laki hingga kaum perempuan semua tereksploitasi oleh kelas kapitalis.
Kita ambil contoh sederhana seorang  cales perempuan di tuntut untuk berpakaian seksi, mengunakan acecoris agar mereka terlihat cantik dan menawan membuat kaum laki-laki selalu melirik mereka dengan mata yang melotot, dengan penampilan mereka membuat kau laki-laki seperti singa yang melihat mangsa, ditambah lagi dengan digodoknya budaya patriaki dalam kepala mereka.
Pertanyaanya apakah pantas tubuh perempuan tersebut menjadi objek pandang kaum laki-laki, sadar dengan tidaknya tubuh perempuan tersebut sudah dibelih oleh kelas kapitalis, dan satu hal keadaan tersebut telah membuktikan teory marx akan tiga bentuk capital, keterkaitan capital produksi dan merchant capital sangat Nampak, perempuan tersebut telah menjadi objek eksploitasi yang empuk dari kelas kapitalis dan bahkan ia di diskriminasi oleh lingkungan sosialnya, yang diakibatkan budaya zaman tengah atau feodalisme.
Contoh berikutnya mungkin ada kawan-kawan yang mengalaminya ketika ada seorang perempuan berhijab mau melamar kerja , ia tak akan di terimah kalau ia tak mau melepas hijabnya, karena lebih manarik simpati konsumen ketika melihat wanita yang berpenampilan seksi, apakah pemahan yang di anut sekarang ini adalah hal yang wajar.?

Dan apakah ada cinta dalam kapitalisme.?
Senin 18  September 2017, di atas tanah dibawah langit, aku menolak bentuk eksploitasi.
Di persimpangan Kiri jalan, aku berdiri dan menatap tangisan rakyat  

Share:

Senin, 11 September 2017

Mahasiswa Korban Neoliberalisme

Mahasiswa Korban Neoliberalisme
Jason Mandagi
 Perdagangan global mungkin akan menjadi dambaan sebagian besar orang seandainya saja ia bisa memberikan kesempatan kepada semua bangsa untuk makmur, membangun secara adil dan saling menguntungkan. Neoliberalisme digembar-gemborkan sebagai mekanisme untuk mencapainya. Margaret Thatcher membuat singkatan TINA(There Is No Alternative (tak ada alternatif lain). Tapi, apakah yang dimaksud dengan neoliberalisme itu?
 Sistem modern perdagangan bebas, perusahaan bebas dan ekonomi yang berbasiskan-pasar, sebenarnya telah muncul sejak 200 tahun yang lalu, sebagai satu mesin penggerak utama dalam pembangunan Revolusi Industri. Namun, akarnya adalah merkantilisme yang terbentuk selama Abad Pertengahan dan Zaman Kegelapan Eropa, beberapa ratus tahun sebelumnya! Dan juga memiliki akar serta pararel dengan berbagai metode yang digunakan imperium sepanjang sejarahnya (dan, saat ini, masih digunakan) untuk menguasai tempat-tempat yang lebih lemah di sekitarnya serta untuk merampas kekayaannya. Sebenarnya, bisa saja diyakini bahwa neoliberalisme (sekarang ini) tak lain merupakan merkantilisme yang didandani oleh retorika yang lebih bersahabat, mengingat relitasnya tetap sama dengan proses merkantilis yang telah berlangsung selama ratusan tahun yang lalu.
Neoliberalisme adalah bentuk dari sistem kelas kapitalis (kapitalisme), yaitu sebuah pasar raksasa yang sengaja dibuat untuk memperluas pasar. Neoliberalisme, bila dikatakan secara retorik, esensinya adalah bagaimana mengusahakan agar perdagangan antar bangsa menjadi lebih mudah. Maksudnya, mengusahakan agar barang-barang, sumber daya dan perusahaan-perusahaan lebih bebas bergerak, dalam upaya untuk mendapatkan sumber daya yang lebih murah, untuk memaksimalkan keuntungan dan efisiensi.
Agar tujuan tersebut bisa dipenuhi maka berbagai kontrol harus disingkirkan. Atau satu-satunya jalan untuk memaksimalkan itu semua adalah dengan menanggalkan berbagai kontrol; menghapuskan hal-hal yang dianggap membatasi perdagangan bebas, seperti :
Tarif.
Peraturan-peraturan.
Standar-standar tertentu, legislasi, dan ukuran-ukuran yang diregulasi.
Pembatasan-pembatasan terhadap aliran kapital dan investasi.
Tujuannya agar mampu melepaskan pasar bebas mencari keseimbangannya sendiri secara alamiah melalui tekanan permintaan-permintaan pasar, kunci bagi keberhasilan ekonomi yang berbasiskan-pasar.
Neoliberalisme memaksakan adanya kebebasan model baru atau kita bisa menyebutnya dengan pemahaman model baru, di zaman moderent saat ini begitu jelas terlihatnya peran Neoliberalisme di tengah-tengah  lingkungan social masyarakat kapitalis.
Kita bisa melihat peran Neolib didalam kehidupan kampus, sekali lagi saya tekankan asal muasalnya Neolib adalah merkentilisme hanya saja semuanya sudah di modif dan bungkus dengan begitu rapi serta dihiasi dengan pita yang berwarna-warni, yang membuat manusia terhipnotis menuju kebawah alam sadar mereka yang membuat manusia tidak sadar bahwa sistem ekonomi politik kapitalis tidak jauh bedanya dengan sistem ekonomi imperium sepanjang sejarahnya, dan bahkan sitem ekonomi politik kapitalis jauh lebih buruk dibanding dengan zaman feodalisme, dizaman kapitalisme semua telah disederhanakan bahkan pertentangan kelas yang terjadi di zaman tengah telah di sederhanakan menjadi dua golongan yang besar, antara kapitalis dan  proletariat, tetapi itu semua tidak menghilangkan syarat penindasan yang ada di zaman tengah tapi mereka lebih merevolusikann syarat-syarat penindasan baru pada zaman Neolib.
Mahasiswa adalah bentuk syarat baru yang muncul di zaman moderent ini, sadar dengan tidaknya mahasiswa adalah pasar untuk kelas kapitalis, mahasiswa adalah objek eksploitasi kelas kapitalis, dan mahasiswa adalah modal atau capital dalam memperluas pasar Global, nasional, regional,dan local.
Kita ambil contoh yang sederhana, seorang mahasiswa yang berasal dari keluarga ekonomi di atass rata-rata, datang ke kampus dengan penampilan yang luar biasa, ia datang  dengan keadaan yang ganteng atau cantik dengan polesan produk kapitalis, ia datang mengenakan baju yang bermerek, sepatu yang mahal, tas yang terkenal, dan celana yang lagi naik daun, masih banyak acecoris yang digunakan mahasiswa untuk memperbaiki penampilannya agar mereka terlihat ganteng atau cantik, dengan keadaan seperti ini menimbulkan yang namanya persaingan didalam kampus, yang muncul bukan persaingan intelektual tapi yang muncul persaingan siapa yang ganteng dan siapa yang cantik, kalian lupa akan identitas mahasiswa.
Tanpa kalian sadari, kalian telah di jadikan objek eksploitasi, semua acecoris yang saya sebutkan diatas mempunyai perusahaan masing-masing dalam ekonomi liberal itu semua hal yang wajar, tapi dalam dalam ekonomi sosialis kalian telah tereksploitasi, kalian seperti boneka kelas kapitalis  datang ke kampus untuk mempromosikan produk mereka, apakah wajar ketika  tubuh seorang manusia menjadi media untuk mempromosikann produk kapitalis.?
Dengan hadirnya Neolib ditengah-tengah kalian itu menyebkan kemunduran berfikir kalian, munculnya budaya konsumtif dalam kepala kalian,munculnya budaya individualistic di diri kalian, telah hilang hakikat seorang manusia sebagai mahluk social.
Apakah Seorang mahasiswa ekonomi tahu berapa banyak hutang Negara.?
Apakah seorang mahasiswa tehnik tahu berapa anggaran yang keluarkan Negara untuk membuat monas.?
Neolib membuat kalian tak tau apa-apa selama kalian belum mengembalikan dunia kalian yang sebenarnya, selama itu pulah kalian menjadi objek eksploitasi, seorang che guevera adalah sarjana kedokteran, tapi ia mampu mendirikan Negara Kuba,ia tidak terperangkap akan disiplin ilmunya sebab ia sadar, manusia mahluk yang merdeka dan ia tak mau tereksploitasi oleh kelas kapitalis.
Ku yakin kalian tak sadar, baju yang  mahal , sepatu yang bermerek dan acecoris lain yang kalian gunakan, itu semua adalah hasil nilai lebih yang di ciptakan oleh rakyat pekerja, nilai lebih yang di rampas oleh kelas kapitalis (apropriasi nilai lebih), ketidak sadaran kalian di sebabkan oleh peran Neolib karena budaya  individualistic kalianlah yang mebuat kalian lupa akan kewajiban mahasiswa sehingga kalian kehilangan dunia kalian.
Kalian lupa karena siapa kalian bisa kuliah, kalian lupa karena siapa Negara ini ada, kalian lupa karena siapa sampai ada universitas di Indonesia.
Kalian adalah Generasi yang baru yang  seharusnya membuat perubahan akan dunia kalian, begitu banyak tangisan kaum rakyat pekerja, yang harus kalian tahu karena mereka  lah sampai kalian bisa kuliah, karena merekalah sampai perputaran remitansi ekonomi Indonesia ada.
Kita ambil contoh yang sederhana antara keterkaitan kalian dengan rakyat pekerja.
Dalam kampus terdapat begitu banyak mahasiswa, begitu banyak dinamika ada mahasiswa yang orang tuanya buruh, ada mahasiswa yang orang  tuanya PNS, dan ada juga mahsiswa yang orang tuanya Petani. Ketika orang tua mahasiswa itu buruh saya rasa keterkaitanya sudah jelas yaitu antara anak dan orang tua, kita ambil contoh orang tua mahasiswa itu adalah PNS, PNS di gaji oleh daerah pertanyaan pertama dari mana uang  daerah,?  jawabannya mudah uang daerah intinya dari pajak, sementara untuk Kab buol pajak terbesar terdapat di perusahaan PT HIV, pertanyaan kedua dari mana uang perusahaan PT HIV jawabannya dari nilai lebih yang di hasilkan oleh rakyat pekerja atau buruh, kalau ada yang ngak percaya sekarang saya balik, kalau saja di perusahaan PT HIV tidak ada buruhnya, apakah perusahaan itu akan menghasilkan profit/keuntungan.?
Kurasa dengan ilustrasi sederhana di atas sudah bisa menjelaskan kepada kalian, bahwa kalian semua bisa kuliah disebabkan oleh kaum rakyat pekerja/buruh.
Sunggu luar biasa peran Neolib di Indonesia membuat kalian menjadi manusia yang tunduk dengan manusia yang lain, apa bedanya kalian dengan kera di rimba hidup hanya sekedar hidup.
Kembalikanlah dunia kalian wahai mahasiswa baru.



Share:

Jangan lihat dari penampilan

"Jangan lihat dari penampilannya"

Banyak orang yang selalu salah dalam menilai segala sesuatunya, terkadang mereka hanya menilai dari satu sudut pandang saja. Mereka memang telah masuk dalam kategori berfilsafat, tetapi kebenaran mereka hanya dari satu sudut pandang saja dan mungkin tidak relevan jadinya. Ketika mereka melihat bahwa ada seorang pemuda yang sebenarnya baik tetapi penampilannya buruk atau katakan saja seperti preman. Mungkin mereka langsung memvonis bahwa pemuda tersebut adalah preman padahal dari satu sisinya bahwa pemuda itu adalah orang yang tidak seperti apa yang mereka pikirkan meskipun penampilannya seperti itu.
 Lihat saja dari berbagai kaum yang menilai seperti demikian, ketika mereka baru saja melihat yang serupa maka mereka langsung berfikir bahwa dia seperti demikian. Sebenarnya penampilan bukan menjadi satu tolak ukur kita untuk memvonis siapa dia dan bagaimana dia, karena biasanya penampilan hanya merupakan sebuah gaya hidup bukan prilaku, sikap dan sifat hidup itu sendiri. Kita ambil contoh dari Gayus Tambunan, dia adalah orang yang rapi penampilannya bahkan dia dikatakan begitu ramah oleh teman-temannya. Tetapi siapa yang menyangka tiba-tiba beritanya bahwa dia telah mengkorupsi uang bangsa ini, seharusnya kita mendapatkan pelajaran dari situ, bahwa orang yang begitu rapi masih juga memakan uang Rakyat tanpa peduli dengan rakyat banyak.
Ada juga kanjeng Dimas, kanjeng Dimas dilihat sangat rapi penampilannya, tetapi siapa pula yang menyangka bahwa dia telah menipu banyak orang. Bahkan banyak orang pula tertipu oleh penampilannya yang begitu rapi. Bisakah kita ambil hikmanya dari situ.? Bahwa jangan sesekali menilai orang dari penampilannya saja.

Ada sedikit cerita mengenai penampilan kami dan penilaian orang banyak tentang kami.
Kemarin tanggal 10 september 2017 kami menghadiri pertemuan dengan seluruh masyarakat di salah satu desa yang kami lakukan investigasi sebelumnya. Setelah kami sampai di balai desa, masyarakat begitu keheranan melihat penampilan saya dan kawan-kawan ku. Mereka mungkin beranggapan bahwa kami adalah preman yang akan membahas mengenai ketidak jelasan perusahaan yang ada disana. Mereka berfikir seperti itu disebabkan penampilan kami yang tidak begitu resmi atau sepertinya urak-urakkanlah. Tetapi setelah kami duduk bercerita dengan mereka, mereka sepertinya tidak beranggapan seperti itu lagi karena mereka telah melihat dari sisi lainnya tentang kami. Disana kami hanya berbicara tujuan kami bahwa kami hanya ingin membantu karena hati nurani kami tergerak akan hal itu. Dari situlah mereka tahu bahwa kami tidak seperti apa yang mereka pikirkan, bahwa kami adalah orang baik-baik, yang datang dengan tujuan baik pula.
Itulah sebabnya untuk seluruh sahabat, kerabat dan saudara, jangan sesekali menilai seseorang hanya dari penampilannya saja karena itu tidak akan menjamin dengan apa yang menjadi kepribadian mereka.

Adapun sedikit cerita tentang banyak teman saya yang awalnya baru mengenal tentang pribadi saya, bahwa sebelumnya mereka beranggapan bahwa saya adalah preman, karena katanya mereka melihat dengan penampilan yang begitu urak-urakkan. Setelah mereka lama mengenal tentang saya, mencari tahu kepribadian dan mempelajari segala histori saya, dari situlah mereka sadar bahwa selama ini mereka salah menilai orang hanya dengan satu sudut pandang saja.
Begitulah jika ingin mengenal lebih dekat kawan kita, kita harus mencari tahu bahkan menganalisis historinya seperti apa. Dan dari analisis kita itulah yang menciptakan teman sejati itu sendiri.

Jadi, saya flashback lagi bahwa jangan sesekali menilai seseorang hanya dengan satu sudut pandang saja, bisa jadi kita sendiri yang suatu saat akan menyadari kesalahan kita itu. Seperti halnya, ketika kita melihat dari kejauhan satu tanaman yang berada di gunung sana, kita pasti berfikir bahwa itu adalah tanaman rica namun setelah kita melihat dari jarak dekat kita baru menyadari bahwa itu bukanlah tanaman rica, tetapi satu tumbuhan yang hanya menyerupai rica tersebut.

Jadi bagaimana tentang analisis anda terhadap orang lain.? Sudahkah melihat dari segalah sisi.?

Dan kita telah ketahui bersama bahwa, para kapitalis di negri ini sangat berpenampilan rapi, tapi mengapa mereka begitu bersemangat untuk menindas  dan menghisap rakyat yang dibawah. Jika sekirannya banyak yang berfikir bahwa penampilan yang baik akan menentukan watak yang baik dari mereka, sebenarnya itu bukanlah satu tolak ukur kita untuk menilai, sekali lagi. Mungkin sekirannya orang yang seperti ini membutuhkan penyadaran agar mereka menyadari bahwa mereka telah keliru sebelumnya.
Kemudian saya merasa bahwa paham yang seperti ini adalah paham orde baru, dimana seluruh pikiran manusia itu dicuci dengan teori-teori yang tidak begitu relevan. Mengapa saya mengatakan bahwa paham seperti ini adalah paham orde baru, karena sebelumnya rakyat indonesia khususnya tidak pernah berfikiran seperti demikian, mereka bahkan yang berpenampilan urak-urakkan yang banyak membantu dan memperjuangkan hak-hak mereka dan orang banyak, dalam hal ini rakya indonesia.
Share:

Mahasiswa Yang Kehilangan Dunianya

Mahasiswa yang hilang dari dunianya
JASON MANDAGI
Buol 11 september 2017, diatas tanah dan dibawah langit aku berteduh dari kemunafikkan dan kebohongan para penguasa.
Di samping kiri jalan aku, menyaksikan tangisan rakyat, kan kutunggu, ketika rakyat yang menjadi hakim.
manusia berumur 11 sampai 16 tahun ia adalah seorang remaja, ketika ia berumur 16 sampai 40 tahun ia seorang pemuda, dan begitu seterusnya. Dari anak-anak sampai Lansia bagi saya, itu bukti yang nyata akan hal dialektika, perkembangan materil.
Dalam perkembangan manusia di era kapitalistik saat ini, semua manusia di tuntut untuk melawati jenjang pendidikan, dari SD sampai perguruan tinggi, aku ingin menyebut pemuda masa kini dengan sebutan mutiara hitam, mutiara adalah sumber kekayan alam yang saat ini begitu mahal harganya, begitu banyak fungsinya, sama hal dengan seorang pemuda, pemuda adalah manusia yang memiliki keunggulan dibanding dengan anak-anak dan orang tua, pemuda masih memiliki semangat yang luar biasa, dan masih mapu berkarya sesuka hatinya, bagiku itulah identitas seorang pemuda.
Hitam adalah warna yang gelap yang bagiku bentuknya abstrak, sama halnya dengan kondisi mahasiswa hari ini, bentuk mahasiswa hari adalah hal yang abstrak. Itu semua sangat jelas ketika kita melihat tipelogi mahasiswa, ada mahasiswa yang apatis, hedonis, pesimis,optimis,agamais, akademisi dan ada juga yang aktivis dan masih banyak lagi tipelogi mahasiswa.
Generasi sekarang, sebut saja genarasi S.
generasi S hidup dizaman moderentnisasi, kemajuan teknologi begitu pesat, dan perkembangan industri terus saja meningkat, dengan keadaan seperti ini seharusnya generasi S adalah generasi yang luar biasa, karena mereka hidup di zaman yang penuh dengan teknologi yang sudah direvolusikan, tapi mungkin itu hanya sebuah hayalan, dengan melihat keadaan kampus hari ini membuat saya berfikir begitu sulit mencari mahasiswa yang progresif.
Kampus bagaikan tempat arisan atau ajang mencari jodoh, mahasiswa datang ke kampus untuk menunjukan style mereka, menunjukan merek sepatu yang mahal, menunjukan merek baju yang terkenal, terjadi bullying didalam kehidupan kampus. seakan dunia dalam kampus adalah dunia yanglain dari dunia nyata ini, kita bisa melihatnya dalam kehidupan sosial kita seorang sarjana begitu ditakuti dan begitu dihormati, tapi kalian seorang sarjana yang paling banyak mencuru uang rakyat.
Kampus seakan tempat seorang sarjana/dosen menunjukan kepintaran mereka, kampus dibuat seperti surga untuk para dosen karena mereka tidak pernah mau di salahkan, tapi kampus dibuat seperti neraka untuk para mahasiswa karena mereka harus saling memangsa sesama mahasiswa, mereka harus selalu disalahkan mereka harus di bullying oleh teman-teman mahasiswa yang berasal dari keluarga ekonomi diatas rata-rata.
Kampus seakan subuah rutan atau rumah tahanan untuk mahasiswa, kalian dibungkam, kalian digodok, kalian di doktrin untuk menjadi orang yang biadab, ketika ada kritis dikenakan scorsing, ketika ada yang progresif di jauhi oleh mahasiswa lain dan bahkan di asingkan oleh dosen kalian, lebih baik terasingkan dibanding hidup dalam kemunafikkan (soe hok gie).
Andai saja dalam dunia kampus terjadi diskusi kecil-kecilan, ketika dosen masuk terjadi kritik oto kritik, dosen tidak menceramai kalian tapi ia menghidupkan diskusi dalam ruangan ia membiarkan kalian berekspresi dengan pengetahuan, sebab kalian adalah generasi S generasi yang mampu mengendalikan teknologi yang begitu canggi, sungguh indah dunia dalam kampus ketika itu semua terjadi serasa semua orang ingin kuliah kembali, semua orang ingin jadi mahasiswa karena kehidupan dalam kampus memiliki dinamika yang berwarna. Warnanya tidak hanya hitam saja yang abstrak, tapi akan berwarna-warni ibarat pelangi yang tak akan indah jika hanya satu warna saja, kalian ibarat sungai yang sudah keruh dan butuh dibersikan.
Andai saja dunia dalam kampus mengizinkan kalian untuk menguarkan aspirasi kalian, itu sungguh indah tapi dunia kampus sekarang kalian di hipnotis menuju ke bawah alam sadar kalian sehingga kalian tak sadar akan identitas seorang mahasiswa, ‘‘hidup yang tak dipertaruhkan tak sepantasnya kalian di katakan hidup’’ kalian semua di doktrin untuk cepat selesai kuliah, dan kalau ingin cepat selesai kuliah jangan berorganisasi lebih baik kalian kerja dapat uang bayar semester kerja tugas rajin masuk dan lain-lain, dengan satu tujuan sarjana mendapat satu lembar kertas terus di hormati, kalau seperti itu apa bedanya kalian dengan seekor singa yang terus berburuh mencari mangsa berkelahi dengan hewan lain dan bahkan dengan sesama kelompok singa dengan tujuan menjadi yang terkuat dan hormati sebagai raja hutan.
Sangat di sayang kalian mahasiswa telah kehilangan dunia kalian, yang ada dalam benak kalian untuk sukses menjadi orang kaya itulah ekonomi liberal yang kalian dapatkan di dunia kampus yang penuh dengan kemunafikkan, dan kebohongan belaka yang diciptakan oleh dosen. Siapa bilang seorang soekarno ketika kuliah menjadi mahasiswa yang culung, menjadi mahasiswa yang dibungkam dan sejarah mana yang menjelaskan soekarno menjadi revolusioner dari dunia kampus, soekarno bukan tipe orang yang pendiam dan rajin masuk kampus ia seorang pemberontak, karena jiwa melawannya ia menjadi salah satu tokoh revolusi 1945.
Mungkin ketika kusebut nama ini kalian semua pasti tak asing lagi,Bill Getes, steve jobs,dan mark Zurckenberg. Tiga-tiganya setahuku bukan anak yang rajin kuliah, ketiganya juga kurasa juga bukan anak yang meraih nilai indeks (IP) yang tinggi, di antaranya malah hobi membolos dan ketiganya tak ada yang di wisuda. Tapi sumbangan mereka atas kemajuan zaman tak ternilai hingga saat ini, Gara-gara mereka kurasa kalian semua mengenal yang namanya dunia maya, itulah mereka tiga manusia yang tidak terperangkap di dunia kampus yang penuh dengan kemunafikkan.
Karena dunia kampus yang sebenarnya tidak seperti saat ini, dunia kampus adalah dunia kaum intelektual adalah dunia manusia yang penuh dengan karya, dunia yang mencetak manusia yang progresif bukan dunia yang mencetak koruptor, tridarma perguruan tinggi adalah bukti akan identitas kalian, pendidikan penelitian dan pengabdian adalah kewajiban kalian, manusia mahluk sosial bukan mahluk individualistik, semua manusia memiliki jiwa pemberotak hanya tergantung dari manusia tersebut, kalain mahasiswa yang baru melawanlah kembalikan dunia kalian dan jangan sampai di telan dunia sebab kalian generasi S.
Kalian adalah mutiara hitam bangsa kita dan kalian adalah mutiara untuk negara ini rubahlah kampusmu sebelum kalian menjadi mangsa dunia yang penuh dengan kebohongan.
             
Share:

Perampasan Nilai Lebih

PERAMPASAN NILAI LEBIH (SURPLUS)
JASON MANDAGI
Kapitalisme adalah sebuah sistem yang ada di tengah tengah masyarakat sekarang, karakter utama kapitalisme adalah kelas kapitalis mengeksploitasi kelas rakyat pekerja, melalui perampasan nilai lebih, itu adalah salah satu cara agar kelas kapitalis tetap hidup di muka bumi dan tetap untuk menjalankan sistemnya (kapitalisme). Dan masih banyak lagi cara kelas kapitalis untuk mempertahankan keberlangsungan sistemnya hari ini,kapitalis terus berkembang di negara-negara lain atau yang di sebut Lenin, ekspansi kapital, Lenin melihat adanya ekspansi kapital ketika iya melakukan riset “ABSTRAK KE KONGKRIT DAN KONGKRIT KE ABSTRAK” dalam riset iya menemukan sebuah temuan tentang imperialisme sebagai tatanan tertinggi dari kapitalis itu sendiri.
Dengan melakukan ekspansi kelas kapitalis mampu untuk menanggulangi krisis kapital, saya rasa itu sudah jelas dalam tulisan-tulisan, KARL MARX tentang departemen satu dan departemen dua, kelas kapitalis terus belajar cara untuk mengcounter krisis kapital dengan cara menguasai ketiga bentuk kapital yaitu, kapital produksi,kapital fine,dan kapital dagang. Ini membuktikan di zaman kapitalisme ini, “kerja lampau mempengaruhi kerja masa kini”, di tulisan saya ini mungkin tidak akan secara detail untuk menjelaskan apa itu imperialisme dalam tesi Lenin, tapi saya akan lebih membahas persoalan perampasan nilai lebih yang di lakukan kelas kapitalis terhadap kelas rakyat pekerja (proletar), khususnya di daerah saya Kab Buol.
Saya akan membahas soal perusahaan yang ada di daerah saya yaitu perusahaan kelapa sawit (CCM),     yang jadi pokok pembahasan yang akan saya tuliskan,adalah nilai lebih yang di hasil buruh di perusahaan kelapa sawit, saya akan coba untuk menghitungnya dengan sederhana, sebagai sampel yang akan saya ambil, sampel itu saya dapatkan atas pengakuan perusahaan (CCM) tahun 2014 ketika buruh melakukan mogok di perusahaan maka kerugian perusahaan perhari itu sebesar 1.8 miliyar, itu menurut pengakuan perusahaan,dan itu menjadi sampel saya untuk menghitung nilai lebih atau (surplus).
Rumusnya sebagai berikut:
Keuntungan: 100% pemasukkan
Capital constan (cc): 30% pengeluaran perusahaan
Capital variabel (cv): 6-12%  pengeluaran perusahaan
Itu rumus yang akan kita gunakan, pertama kita akan menghitung keutungan bersih perusahaan
Keuntungan perhari di kali dengan 24 hari atau sebulan= RP 1,800,000,0000  X 24 hari
Keuntungan perbulan                                                            = RP 43,200,000,000
keuntungan perbulan di kurang dengan capital constan = RP 43,200,000,000 – 30%
sisa keuntungan = RP 30,240,000,000
sisa keuntungan di kurang dengan capital variabel = RP 30,240,000,000  - 10%  = RP 27,216,000,000.
Sisa keuntungan bersih perusahaan dalam sebulan atau keuntungan bersih perusahaan kelapa sawit (CCM) dalam sebulan adalah, dua puluh tuju dua ratus enam belas miliyar atau (RP 27,216,000,000).
Tahap kedua kita akan bahas berapa gaju buruh perbulan,hari dan perjam. Dengan sampel UMK sebesar RP.2.000.000 per orang
Gaji buruh perbulan = RP.2.000.000
Gaji buruh perbulan di bagi 24 hari bekerja = RP 2.000.000/ 24 hari
Gaji buruh perhari = RP 83.500
Gaji buruh perhari di bagi 7 jam bekerja = RP 83.500/7 jam
Gaji buruh perjam = RP 12.000
Nah sekarang kita sudah tau bahwa buru di CCM di gaji perjam sebanyak RP 12.000
Sekarang kita akan hitung berapa nilai lebih yang di ciptakan seorang buruh dalam sebulan,perhari dan perjam.
Nilai lebih yang di ciptakan 6000 buruh dalam perbulan = RP 43.200.000.000
Nilai lebih yang diciptakan di atas kita bagi 6000 buruh untuk mengetahui berapa nilai lebih yang di ciptakan satu orang buruh = RP 43.200.000.000/ 6000 buruh
Nilai lebih yang di ciptakan satu orang buruh dalam sebulan = RP 7.200.000
Nilai lebih yang di ciptakan seorang buruh dalam sebulan kita bagi dengan 24 hari bekerja.
= RP7.200.000/24 hari
Nilai lebih yang di ciptakan satu orang buruh dalam perhari = RP 300.000
Nilai lebih yang di ciptakan satu orang buruh dalam perhari kita bagi dengan 7 jam bekerja.
= RP 300.000/7 jam
Nilai lebih yang di hasilkan satu orang buruh dalam perjam = RP 43.000.

Sekarang kita temukan bahwa seorang buruh di perusahaan kelapa sawit (ccm) mampu menciptakan nilai lebih RP 43.000 dalam sejam, RP 300.000 dalam sehari,dan RP 7,200,000 dalam sebulan itu nilai lebih yang di hasilkan satu orang buruh di perusahaan kelapa sawit (ccm). Tapi upah yang mereka dapatkan begitu jauh dari hasil yang mereka ciptakan, upah buruh di CCM sebesar RP 12.000 perjam, RP 83.500 perhari,dan RP 2.000.000 perbulan.
Perbandingan yang begitu jauh dari apa yang di hasilkan buruh dengan yang di bayarkan kepada dia, ini liat sendiri perbandingan apa yang dia hasilkan dan upahnya. Silakan di lihat pada tabel di bawah ini.

Nilai lebih yang di ciptakan seorang buruh
Gaji yang di dapatkan oleh seorang buruh

Per-jam RP 43.000
Per-jam RP 12.000

Per-hari RP 300.000
Per-hari RP 83.500

Per-bulan RP 7.200.000
Per-bulan RP 2.000.000


Inilah yang di maksud oleh KARL MARX dalam bukunya das kapital, mungkin di buku karya MARX di situ lebih menjelaskan secara detail, akan kritikannya terhadap sistem kapitalis sejak dari abad ke 18.
Saya rasa sudah jelas bagaimana penghisapan terhadap buruh, di perusahaan kelapa sawit di Kab Buol, kemudian dengan keadaan seperti ini apakah kalian masih akan mengamini sistem kapitalis hari ini??.
Pertanyaan saya yang di atas silakan di jawab.

KARL MARX.
 “SUDAH MENGATAKAN
            KAPITALIS SEDANG
                           MENGGALI LIANG KUBURNYA
                                           SENDIRI !!! ”





Share:

Minggu, 10 September 2017

"HARAPAN PALSU KEPADA RAKYAT"

"HARAPAN PALSU KEPADA RAKYAT"

Banyak masyarakat yang masih jauh dari kata kesejahtraan. Terlihat dari berbagai macam daerah yang para rakyatnya masih merintih atas harapan palsu dari pemerintahnya yang menjanjikan kesejahtraan. Para petani di desa dan para nelayan dipesisir pantai, hanya menjadi buah janji dari pemerintah yang katanya mengsejahtrakan mereka. Namun sampai hari ini belum ada bukti dari semua itu.
Sebuah permasalahan yang patut diperjuangkan oleh pemuda pemudi bangsa indonesia. Karena permasalahan ini mengatasnamakan Rakyat indonesia. Bukan soal agar menjadi pahlawan tapi soal melawan apa yang menjadi kekeliruan bangsa ini.
Kita ketahui bersama bahwa, sumber daya alam dan sumber daya manusia di Indonesia sangat berpotensi untuk kesejahtraan masyarakat. Tapi semuanya hanya menjadi kesenjangan sosial semata. Sebab di Negri ini, yang kaya makin kaya dan yang miskin pula makin terpuruk. Dimana kesejahtraan itu.?

"Kami begitu bangga engkau jadi penguasa
Kami begitu bahagia saat engkau berjanji
Mengsejahtrakam kami yang sedang berdiri
Berdiri diatas tanah milikmu yang didalamnya kami hanya numpang..
Dulu, kami dengar engkau
Kini, tolong dengarkan suara kami
Yang merintih mengharapkan janjimu
Janjimu yang sampai hari ini tanpa bukti
Yang katanya kesejahtraan untuk rakyat
Namun nyatanya kesejahtraan itu tak ada".

Aku pernah menginap beberapa malam disebuah desa yang memiliki hasil pertanian yang kurang dari cukup. Muncul rasa ibah dari hati ini dikarenakan betapa lelahnya mereka bekerja dengan kegigihan mereka agar dapat bertahan hidup hingga esok hari. Ada seorang pak tua yang kesehariannya membajak sawah, ia hidup hanyalah sebatang kara. pekerjaannya hanya membajak sawah warga yang sudah melewati masa panen, tempat pencahariannya hanya disitu, sebab ia tak punya siapa-siapa dan apa-apa lagi di desa itu.
 Aku pernah mendengar ceritra dari beberapa orang yang dekat dengan bapak tua itu. Katanya, dulu ia memiliki banyak tanah dan lahan pertanian peninggalan bapaknya. Tetapi dahulu tanah di desa itu masih banyak yang tidak memiliki sertifikat tanah. Sehingga, 7 tahun setelah orang tua dari bapak tua itu meninggal dunia, pemerintah telah mengambil alih tanah ataupun lahan yang tidak memiliki sertifikat. Alasannya agar pertambangan ataupun perkebunan kelapa sawit bebas masuk ke desa itu.
 Karena bapak tua itu tak punya siapa-siapa lagi akhirnya ia merelakan semuanya. Ia tidak pernah menggugat apa-apa tentang konflik ini, dikarenakan ia tidak memiliki bukti yang kuat untuk mempertahankan haknya.
 Itulah sedikit cerita yang aku dengarkan dari beberapa petua-petua di desa itu.
 Aku melihat semangat kerja keras dari pak tua itu, setiap hari ia menancapkan kakinya yang bagaikan besi itu kedalam lumpur-lumpur yang kotor hanya untuk mencari kebutuhan hidup untuk esok hari.
Dilihat dari potensi pertanian di desa itu sebenarnya sangat berpotensi untuk masyarakatnya. Namun segalanya dibatasi oleh keterbatasan ekonomi yang semakin menurun. Katanya, dua tahun yang lalu ada seorang Calon Bupati yang datang berkampanye di desa itu. Ia pernah berjanji untuk membantu para petani disana, membagikan tanah kepada warganya dengan adil dan juga memberikan segala kebutuhan yang dibutuhkan untuk mengolah ataupun memproduksi hasil dari pertanian itu.

Janji yang dari beberapa tahun lalu tak pernah dilupakan oleh masyarakat, mereka berharap kedepannya masih ada pandangan dari pemimpin mereka kepada mereka. Bukan hanya mementingkan kemajuan dan pembangunan tata kota, tetapi berfikir juga untuk mensejahtrakan masyarakat yang ada di pedesaan, sehingga kemajuan kota berangkat dari kemajuan pedesaan.
 Dua malam aku menginap disana, seakan-akan adalah waktu yang sangat singkat untukku menggali dan mencari tau apa yang menjadi penyebab kesenjangan sosial di Negri ini.

Dan masih banyak lagi konflik-konflik yang harus digaris bawahi di negri ini, bukan hanya dalam satu sektor saja.
 Kita sudah bisa menyimpulkan tentang dimama kemerdekaan kita hari ini.?  Jika masalah ataupun konflik seperti ini tak kunjung terselesaikan oleh mereka yang sudah bersumpah untuk kepentingan rakyat. Namun setelah mereka berkuasa maka rakyat tak penting lagi bagi mereka, yang terpenting itu adalah kekuasaan bagi mereka.
 Jika mereka berbicara tentang kepentingan rakyat, maka rakyat yang seperti apa.? Apakah hanya segelintir orang saja.? Mungkin jawabannya iya, karena ini dilihat dari kondisi yang objektif, kondisi yang nyata bahwa hanya segelintir orang yang dipentingkan, Yaitu orang-orang yang berduit, orang-orang yang memiliki modal untuk memberikan investasi di negri ini.
 Lalu bagaimana dengan rakyat jelata, rakyat yang papah.? Sebab berbicara soal rakyat, rakyat itu luas, rakyat itu menyanykut seluruh penduduk yang berada di negri ini, dari yang muda sampai yang tua itu adalah rakyat. Bukan hanya segelintir orang saja.

Dari beberapa contoh yang bisa kita ambil, salah satunya konflik pembangunan pabrik semen di Kendeng, jawa timur. PT semen indonesia membangun pabrik diatas tanah rakyat dan dekat dengan lahan pertanian warga masyarakat disana. Masyarakat kendeng sudah menolak keras atas pembangunan pabrik semen tersebut dikarenakan telah merugikan para petani yang berada disekitarnya. Kerugian petani-petani disana adalah kehilangan tanah dan juga rusaknya  tanaman-tanaman mereka. Mereka sudah melakukan aksi demonstrasi dengan berjalan kaki ke istana merdeka hingga ratusan kilo meter jauhnya mereka tempuh hanya untuk menuntut menghentikan pembangunan pabrik semen tersebut. Aksi tersebut bukan hanya diikuti oleh laki-laki saja tetapi perempuan bahkan ibu-ibu pun ikut serta dalam aksi itu. Dan yang lebih parahnya lagi, ada 9 perempuan yang rela mencor kakinya dalam aksi didepan istana merdeka.

 Teramat jelas terlihat kekejaman mereka, di balik senyum yang tipis terdapat jiwa iblis, mereka ketakutan dengan kekuatan mereka yang konyol itu, mengancam manusia dengan taring busuk mereka, dengan penuh keramat yang teramat buas, hingga mereka lupa sejatinya kehidupan ini, dewasa ini pun tak menyadari gerak-gerikNya, penuh dengan kecondongan penjajah yang berpangkat, air mata berganti menjadi darah, keringat berganti menjadi nanah, mereka tak punya belas kasih, yang terpenting bagi mereka hanyalah amunisi raga pun amunisi alat, anak kecil berlarian berteriak mama tak ubahNya pemikiran mereka, seorang Lansia bertahan dengan segala kekuatanNya, agar regenerasiNya tak merasakan Kekejaman itu,. Anak negri merintih dengan tangis yang makin menjadi, dengan segala perlawanan yang ada, sebab diam hanyalah jalan menuju jurang kehancuran,
Berdiri tegak dengan semangat juang perlawanan adalah jalan yang berproses menuju puncak kejayaan.
  Bagi masyarakat yang seperti itu kemenangan perlawanan adalah kejayaan bagi mereka, sebab tak adalagi penindasan serta pembodohan yang mereka dapatkan jika mereka telah mencapai yang namanya puncak kejayaan.
Share:

Desa-Desa menuntut keadilan

"Desa-Desa Menuntut keadilan"

Beberapa desa khususnya di daerah kabupaten Buol, lagi-lagi merasakan penghisapan yang begitu nampak oleh kaum kapitalis di negri ini. Dari hasil ivestigasi ditiga desa, kecamatan tiloan, kabupaten buol, penghisapan yang dilakukan oleh kaum kapitalis tertuju pada petani dan juga kaum buruh ditiga desa tersebut. Sebagian besar dari petani-petani disana masih sangat minim kesadaran mereka mengenai penghisapan ini, mereka tahunya hanya bagaimana untuk bisa mendapatkan kebutuhan-kebutuhan hidup dari kaum kapitalis itu. Para petani disana sebelumnya tidak ingin melawan ataupun menolak para kapitalis yang datang untuk menghisap mereka. Bahkan mereka sangat mendukung dan bersekutu dengan kapitalis selama mereka tidak sama sekali dirugikan. Sampai pada akhirnya dimana para kapitalis telah menampakkan penghisapan mereka pada petani-petani itu. Dari sinilah terbentuk kesadaran dari para petani itu meskipun hanya sedikit jiwa mereka yang timbul untuk melawan.
 Seperti yang kita ketahui bersama, para petani atau kaum tani, sebagian besar akan melawan jika mereka sadar bahwa mereka telah dihisap dan ditindas oleh kaum kapitalis-kapitalis di negri ini. Dan itu sudah terbukti dari hasil investigasi ditiga desa tersebut, sebab sebelumnya mereka sangat mendukung dengan adanya kaum kapitalis tetapi pada akhirnya mereka melawan kaum kapitalis itu sendiri.
Tetapi ada sedikit perbedaan antara kaum buruh dan kaum tani ditiga desa tersebut. dari sisi pola berfikir mereka, bahwa yang lebih maju cara berfikir mereka adalah kaum buruh itu sendiri. Sebab kaum buruh langsung merasakan penindasan yang dilakukan kapitalis terhadap mereka.

Dan dari hasil investigasi ditiga desa tersebut, bahwasannya ada satu perusahaan sawit yang menjadi permasalahan bagi masyarakat di desa itu. Dimana perusahaan tersebut tidak lagi menjalankan apa yang menjadi tanggung jawab mereka. Pada akhirnya dari semua kalangan masyarakat utamanya kaum buruh dan kaum tani mengambil keputusan untuk menolak perusahaan atau menghentikan perusahaan untuk beroprasi di desa itu. Sebabnya, dari tahun 2010 perusahaan masuk di desa itu, mereka tidak lagi memperhatikan masyarakat di desa-desa tersebut sejak tahun 2014 hingga saat ini. Artinya beberapa tahun terakhir ini masyarakat di desa itu hanya dibiarkan begitu saja bagaimana untuk mengolah atau memproduksi kelapa sawit yang sudah siap untuk diproduksi.
Kemudian dari keseluruhan desa tersebut utamanya tiga desa dari hasil riset atau investigasi kami, bahwasannya salah satu desa dari tiga desa tersebut bertolak belakang dengan dua desa lainnya. Artinya desa yang satu ini tidak begitu sepakat atau tidak begitu setuju dengan tuntutan mereka yang saat ini tidak lagi menerimah adanya perusahaan beroprasi disana. Bahkan saat inipun, perusahaan tersebut tidak lagi beroprasi sebagaimana seharusnya sebagai tanggung jawab dari perusahaan tersebut.
 Ada beberapa pendapat yang menjadi kendalanya ditiga desa itu, dilain pihak ada yang masih mau menerima perusahaan jika perusahaan itu mau balik lagi untuk beroprasi disana dengan alasan agar masyarakat disekitar sana memiliki lapangan pekerjaan. dilain pihak lagi ada yang tidak sepakat jika perusahaan tersebut masih menetap atau beroprasi disitu. Bahkan keinginan dari yang satu ini adalah perusahaan harus angkat kaki dari desa mereka dan harus mengembalikan sertifikat tanah mereka yang ada dipihak perusahaan itu. Perbedaan pendapat inilah yang menjadi kendala kami untuk mencari jalan keluar atau solusi dari permasalahan ini. Sebab yang harus dihindari disini adalah konflik horizontal itu sendiri, artinya konflik antara masyarakat dan masyarakat. Karena jika pilihan kita atau solusi kita untuk mengusir perusahaan dari sana, bagaimana dengan masyarakat yang masih menginginkan perusahaan itu agar tetap berada disana.? Secara tidak langsung mereka akan bersikeras dengan apa yang mereka tidak sepakati dari masyarakat lain. Itulah yang menjadi kendala atau kesulitan kami untuk mencari solusinya.
Share:

Kamis, 07 September 2017

Kemunduran berfikir kaum intelektual indonesia

Kemunduran berfikir kaum intelektual Indonesia
Indonesia adalah Negara yang  secara  geografis memiliki wilaya yang luas, dan Indonesia adalah salah satu Negara yang memiliki jumlah penduduk yang tinggi, itulah Negara kita yang dikenal dengan nama Republik Indonesia.
   Jumat 8 september 2017, warga Negara Indonesia hampir semuanya  membahas tentang rohingnya, bahkan tidak hanya  warga Negara, Negarapun membahas tentang  konflik yang terjadi di Myanmar. Begitu banyak kaum intelektual Indonesia mengadakan aksi kemanusiaan tentang konflik yang terjadi di Myanmar.  
Apakah konflik yang terjadi  di Myanmar adalah konflik Agama.? Atau konflik ekonomi politik.?
Warga rohingnya adalah salah satu kelompok masyarakat yang tinggal  di Negara bagian rakhine, rohingnya adalah komunitas yang mayoritas muslim. Jumlah mereka sekitar sejuta, tapi mereka bukan kelompok masyarakat terbesar di Rakhine. Sebagian besar warga Rakhine beragama Buddha. Komunitas warga Rakhine merasa didiskriminasi secara budaya, juga tereksploitasi secara ekonomi dan disingkirkan secara politis oleh pemerintah pusat, yang didominasi etnis Burma. Dalam konteks spesial ini, Rohingya dianggap warga Rakhine sebagai saingan tambahan dan ancaman bagi identitas mereka sendiri. Inilah peyebab utama ketegangan di negara bagian itu, dan telah mengakibatkan sejumlah konflik senjata antar kedua kelompok.

Selain itu, kelompok Rakhine merasa dikhianati secara politis, karena warga Rohingnya tidak memberikan suara bagi partai politik mereka. Ini menyebabkan semakin memperbesar kobaran api di dua kelompok ini . Sementara itu, pemerintah tidak mendorong rekonsiliasi, melainkan mendukung fundamentalis Buddha dengan tujuan menjaga kepentingannya di kawasan yang kaya sumber alam tersebut. Faktor-faktor ini adalah penyebab utama di balik konflik antar kelompok etnis dan antar agama. Ini juga jadi penyebab memburuknya kondisi hidup warga Rohingya, serta pelanggaran hak-hak sosial-politis mereka.
Lagi pulah konflik etnis sudah sering terjadi di Myanmar, konflik ekonomi politik yang  selalu di buat menjadi issue Sarah/ konflik Agama, ini bukan yang pertama kali terjadi di  Myanmar.secara histori Konflik di myanmar sudah pernah terjadi,  Tidak hanya Rohingya, namun kelompok lain seperti Shan dan Kachin juga mengalami nasib yang kurang lebih hampir sama.
Ketika Burma diganti Myanmar oleh junta militer, umat non-Buddha menjadi sasaran diskriminasi. Terutama setelah militer menetapkan bahwa agama resmi yang diakui negara adalah Buddhaisme. Keputusan ini dipertanyakan oleh etnis Karen, Chin dan Kachin yang mayoritas beragama Kristen, serta Rohingya yang beragama Islam.

Di Arakan -nama perdana negara bagian Rakhine, perwira-perwira etnis Rohingya dicopot sepihak. Mereka, misalnya, dituduh sebagai loyalis kolonialis British. Pada masa tersebut, penangkapan sewenang-wenang terjadi terhadap etnis Rohingya. Pelakunya adalah polisi dan tentara. Mereka dianggap pemalas, biang kerok kemiskinan dan perusuh. Di pasar-pasar, orang-orang Rohingya dituduh sebagai manipulator yang licik dalam berdagang.
 Semua konflik yang terjadi di Myanmar tidak lepas dari gerakan agresi militer, dari kelompok shan VS kachin bahkan sampai peristiwa rohingnya saat ini hampir semuanya adalah  peran dari militer dan elit-elit pemerintahan Myanmar, Tapi masalah ini juga punya aspek ekonomi. Rakhine adalah salah satu negara bagian yang warganya paling miskin, walaupun kaya sumber daya alam. Jadi warga Rohingya dianggap beban ekonomi tambahan, jika mereka bersaing untuk mendapat pekerjaan dan kesempatan untuk berbisnis. Pekerjaan dan bisnis di negara bagian itu sebagian besar dikuasai kelompok elit Burma. Jadi bisa dibilang, rasa tidak suka warga Buddha terhadap Rohinya bukan masalah agama, melainkan didorong masalah politis dan ekonomis.

saya jadi ingat dengan kasus yang pernah terjadi  di Sulawesi tengah tepat nya di poso, sebuah daerah yang perna menjadi perhatian semua orang, itu semua di akibatkan konflik ekonomi politik yang di buat menjadi issue sarah. Terjadi pembunuhan dimana-mana, pemerkosaan, dLL.
Begitu banyak kasus yang terjadi di Negara ini, begitu banyak kaum intelektual di Negara  ini, tapi semua begitu muda, rapuh, dan gampang terhegomoni dangan konflik sarah, ketika ketemu maslah konflik agama  semua kaum intelektual berbondong-bondong bersuara, dukung si A, dukung si B, yang jelas semua ikut berpartisipasi, seakan konflik agama bagi mereka adalah pesta rakyat karena mereka semua berteriak,  Lewat aksi, social media dLL.
Tapi kenapa rakyat papua yang mengalami penderitaan yang munngkin menurut saya lebih parah di banding kasus rohingnya, hanya  sebagian kecil kaum intelektual yang mendukung rakyat papua, peran Negara  tidak ada terhadap rakyat papua mereka mati dengan sadis meninggalkan anak dan istri mereka, keluarga mereka, untuk satu keinginan  yaitu merdeka 100%, daratan mereka kaya, lautan mereka kaya, tapi rakyat papua menderita diatas kekayaan mereka  sendiri.?
Kenapa untuk rakyat papua tidak ada aksi, tidak ada teriakkan kaum intelektual, apa karena issue papua bukan issue sarah.? Sehingga kalian tidak doyan mau memikirkan masalah itu, Kembali lagi ke teory yang selama kita pelajari  bahwa kelas kapitalis menginginkan perang tarjadi, dan untuk konteks era kapitalistik issue sarah adalah salah satu cara yang paling muda memicu konflik. , ini alasan kenapa saya  memberi judul kemunduran berfikir kaum intelektual Indonesia, atau kemiskinan filsafat.


 

Share:

Rabu, 06 September 2017

kaum Buruh dan Kelas Buruh

Kaum buruh dan kelas buruh
Buruh adalah manusia yang dibelih oleh kelas kapitalis, atau tenaga kerja yang dibelih  oleh kelas kapitalis menggunakan modal/ Kapital, itu semua sudah dijelaskan oleh karl marx dan Frederick angels dalam buku mereka yang berjudul Das capital jilid 1 sampai jilid 3, dalam karya marx  iya mengupas semua tentang tiga bentuk capital, capital fine, capital produksi dan capital merchant/dagang.
Marx  telah menguraikannya dalam bentuk rumus yang sederhana:
M—C…P…C¹—M¹
Rumus diatas disebut General teory, dengan rumus di atas kita bisa melihat bahwa tenaga kerja/ Buruh telah dibelih oleh kelas kapitalis, dan dalam hubungan produksi terjadilah eksploitasi terhadap kelas pekerja, eksplotasi adalah karakter utama kelas kapitalis untuk mempertahankan kapitalisme, dan tanpa mengeksplotasi maka kelas kapitalis tidak akan mendapatkan keuntungan/ profit.
Siapa yang di eksplotasi oleh kelas kapitalis.?
Dan siapa yang mampu merubah kapitalisme menjadi sosialisme.?
Untuk menjawab dua pertanyaan diatas kita perlu mengetahui apa perbedaan antara kaum Buruh dan Kelas Buruh.
            Kaum buruh adalah kaum mayoritas di Indonesia dan bahkan diseluruh muka bumi ini, kaum Buruh adalah pekerja upahan dan Buruh tidak hanya terdapat di capital produksi, buruh juga terdapat di capital fine dan capital merchant/dagang, selama ia bekerja dan mendapat upah, memiliki atasan dan tidak bisa untuk menentukan berapa banyak upah yang harus ia dapat maka ia tergolong kaum Buruh.
Kaum Buruh adalah objek eksplotasi kelas kapitalis, tidak ada salah satupun kaum Buruh yang tidak di eksploitasi oleh kelas kapitalis, tapi semua  kaum Buruh menciptakan nilai lebih, dalam masyarakat kapitalis saat ini begitu banyak struktur masyarakat  yang terbentuk.
       Alasan saya mengatakan tidak semua kaum Buruh menciptakan nilai lebih, di akibatkan tidak semua kaum Buruh bekerja di capital produksi, karena ada kaum buruh yang bekerja di capital fine dan capital merchant/dagang, dan bahkan ada kaum buruh yang dalam analisis kelasnya masuk di kelas borjuasi kecil.
Kita ambil contoh apakah seorang Buruh tani menciptakan nilai lebih.?, atau apakan seorang  buruh kantoran menciptakan nilai lebih.?, dan apakah seorang pegawai bank menciptakan nilai lebih.?, tapi kita tetap mengakui bahwa mereka adalah seorang Buru, mereka adalah pekerja upahan, dan mereka di eksploitasi oleh atasan mereka.
      Kelas buruh, yang mana sih yang  termasuk kelas buruh.?
Dalam manifesto komunis sangat jelas marx mengatakan, sejarah perkembangan masyarakat adalah sejarah pertentangan kelas, atau yang disebut antagonisme, yang dimana disetiap zaman sebelum zaman kapitalis ini sudah terjadi pertentangan kelas yang mutlak bahkan sampai di zaman kapitalis terkecuali di zaman komune primitive.
     hanya saja di era kapitalistik saat ini pertentangannya terbagi menjadi  dua golongan besar yaitu kelas kapitalis dan kelas proletariat, atau yang yang dikenal dengan kelas yang memiliki  alat produksi dan kelas yang  tidak memiliki alat produksi.
      Pertentangan ini mutlak harus ada yang menang dan harus ada yang kalah, dalam masyarakat kapitalis saat ini kaum buruh ada dimana-mana, tapi tidak semua kaum buruh masuk golongan kelas buruh, kelas buruh adalah golongan kelas revolusioner yang sadar akan sistem hari ini, dan sadar akan perjuangan kelas atau sosialisme, ia akan masuk dalam golongan kelas buruh ketika kesadarannya sudah mencapai pada kesadaran politik atau sosialisme.
Tolak ukur ia masuk golongan kelas buruh, bukan dimana ia bekerja, dan apa yang ia kerjakan, tapi kesadaran dari buruh tersebut apakah sudah sampai pada kesadaran politik atau belum.
Seorang  pegawai bank akan masuk golongan kelas buruh atau  revolusioner ketika kesadarannya mencapai pada kesadaran politik, walaupun pegawai bank  tersebut bekerja di capital  fine bukan di capital produksi, karena tolak ukurnya adalah kesadaran Buruh tersebut, sama pulah dengan Buruh tani ia akan masuk ke kelas Buruh ketika kesadarannya mencapai kesadaran politik, tidak hanya kesadaran ekonomis saja atau normative, sebab kelas Buruh adalah golongan kaum revolusioner, seperti dalam manifesto komunis dikatakan, “ketika perjuangan kelas protariat akan mencapai pada puncaknya  sebagian kecil  kaum berjuasi akan menyatu dengan proletariat dan menjadi kaum revolusioner”.

Petani bukanlah kelas yang revolusioner, sebab pertentangan petani dan kapitalis bukanlah pertentangan yang antagonisme, petani akan melawan kelas kapitalis ketika lahan mereka dirampas oleh kelas kapitalis, dan begituu juga sebaliknya petani akan bersekutu dengan kelas kapitalis untuk mendapatkan keuntungan, pertentangan mereka bukanlah hal yang mutlak sesuai dengan klasifikasi kelas mereka, dan watak kelas mereka.
Tapi petani akan menjadi revolusioner ketika ada yang memberikan penyadaran politik kepada mereka, dalam perjuangan politik kita membutukan sebuah mobil yang siap di pakai menuju jalur electoral, dan merebut kekuasaan, tapi mobil yang kita butuhkan adalah mobil yang revolusioner bukan mobil yang  mangaku revolusioner.

Mobil yang saya maksud didsini adalah partai revolusioner tanpa partai apa yang bisa kita lakukan, karena tanpa partai kesadaran kita hanya sebatas kesadaran ekonomis atau normative, sementara untuk menjadi golongan kelas revolusioner kita membutukan kesadaran politik, dan pertentangan kelas adalah pertentangan antagonism kembali ke manifesto komunis.
Sosialisme tidak akan dating dengan sendirinya.
Silakan di jawab pertanyaan dibawah ini.
Siapa yang di eksplotasi oleh kelas kapitalis.?
Dan siapa yang mampu merubah kapitalisme menjadi sosialisme.?


Share:

Jumat, 16 Juni 2017

Sulteng: Bermigrasi Atau Mati Kelaparan?

Foto: Istimewa
PORTAL-SPR - Melihat perubahan material di sulawesi tengah, terdapat begitu banyak kontradiksi yang bergejolak di hampir semua kabupaten dan kota. Ya,,,kita tidak bisa menutup mata terhadap campur tangan neo-liberalisme yang semakin masif dalam membuka ruang ekspansi kapital.

Masifnya Industrialisasi pertambangan dibeberapa kabupaten di Sulteng dibarengi dengan Proletariasasi; mutasi dari borjuis kecil (pemilik tanah) menjadi buruh bagi perusahaan-perusahaan tambang. Namun tidak semua borjuis kecil yang mengalami perampasan tanah mendapatkan ruang untuk bekerja sebagai buruh. Proses industrialisasi ini juga menyebabkan sebagian besar petani (korban perampasan tanah) pada akhirnya kehilangan pekerjaan, tak ada lagi tanah yang bisa mereka garap. Fenomena ini mirip dengan industri perkebunan kelapa sawit, bahkan mengorbankan lebih banyak rakyat melalui perampasan tanah.

Gejolak ini yang kemudia mengingatkan saya pada apa yang terjadi di pulau Jawa, tanah garapan petani sudah semakin sempit memaksa mereka harus memilih menjad buruh, namun untuk menjadi buruh upahan mereka harus memenuhi kriteria yang di tetapkan oleh perusahaan, yaitu minimal harus memiliki ijaza Sekolah Menengah Atas.  

Rendahnya tingkat pendidikan menyebabkan sebagian besar dari mereka tidak mendapat kesempatan untuk bekerja, ditambah lagi terbatasnya lapangan kerja yang di sedakan oleh perusahaan membuat mereka harus terlempar dari persaingan untuk bertahan hidup. 

Satu-satunya pilihan yang tersisa adalah bermigrasi ke luar negeri untuk sekedar mengais rejeki agar tetap dapat bertahan hidup dan menopang perekonomian keluarga. Maka tidak heran jika pulau Jawa menjadi basis buruh migran terbesar di Indonesia.

Fenomena ini yang kumudia muncul di benak saya. Sebentar lagi penduduk Sulawesi Tengah akan di hadapkan pada pilihan; Bermigrasi atau Mati Kelaparan?

Bersiaplah.!!!
Share:

Minggu, 11 Juni 2017

Ulah kapitalisme

Seiring dengan perkembangan zaman, penghisapan yang terjadi pada zaman perbudakkan, kini semakin parah di zaman kapitalisme ini, sejak awal abad 19 revolusi industri yang terjadi di benua eropa kini melebar sampai ke bagian timur bahkan sampai ke negara kita yaitu indonesia, industrialisasi semakin berkembang di indonesia seiring dengan perkembangan industri,maka penghisapan/penindasan pula semakin merajarela di indonesia, sumber daya alam yang ada di indonesia di kuasai sekitar 0,01% dari 99.9% jumlah penduduk indonesia,dengan keadaan seperti  ini apakah kalian masih akan mengatakan kemiskinan yang terjadi di negara kita ini akibat malas,takdir dll.?

Kini yang perlu kita ketahui kemiskinan yang semakin hari semakin bertambah, itu semua di sebabkan oleh pemilik modal (kapitalis) yang dimana monopoli atas kepemilikan alat produksilah penyebab utama terjadi kemiskinan di negara kita dan saya rasa kita tidak perlu lagi bertanya di mana peran negara saat ini?? Sudah jelas negara hari ini adalah negara borjuasi yang di mana pasti akan bersekutu dengan klas kapitalis, tidak perlu terlalu jauh untuk membuktikan bahwa negara kita adalah negara borjuasi, kita liahat saja semua regulasi yang di keluarkan oleh pemerintah saat ini, semuanya menguntungkan si pemilik modal contohnya: pp. No 78 itu sangat merugikan pekerja (buruh) yang ada di perusahaan, kita lihat dari segi upah di pp. No 78 tentang pengupahan, untuk menentukan UMK itu tidak lagi di lihat dari KHL kebutuhan hidup layak tapi di lihat dari inflasi di daera dan untuk patokkan gajinya di lihat dari kariawan yang masih lajang pertanyaannya kebutuhan pekerja yang sudah berkeluarga apakah sama dengan yang masih lajang??? Itu salah satu regulasi prodak negara kita dan masih banyak lagi regulasi yang di buat negara yang sangat menguntungkan kapitalis bukan rakyat.

Nah sekarang kawan-kawan sudah tau sedikit mungkin tentang sistem saat ini yang sangat merugikan rakyat, dan menguntungkan kaum pemilik modal dan yang lebih parahnya lagi dampak dari perusahaan itu semua rakyat yang merasakan, seperti limbah perusahaan gundulnya hutan sehingga banjir terjadi di pemukiman warga,sungai yang dulunya indah airnya jerni kini telah tercemar airnya kabur sehingga tidak bisa di gunakan rakyat lagi.

Dan yang lebih menyedihkan lagi rakyat di doktrin ini semua teguran tuhan,ini semua karma, selalu ketika terjadi banjir dll selalu katanya datang dari tuhan padahal ini semua adalah dampak dari kekejaman kapitalisme.
Sekarang saya butuh solusi dari kawan-kawan untuk mengatasi sistem saat ini

Share:

Sabtu, 10 Juni 2017

Prihatin Saja Tidak Cukup!










Kita harus berasumsi bahwa hal ini adalah juga tentang keberpihakan (tidak ada posisi netral).
Di dalam masyarakat borjuis, kau harus memilih untuk berpihak terhadap kapitalism atau sosialism.! Jangan tanyakan Negara berpihak kemana, karena pada kenyataannya Negara hari ini dikendalikan oleh elit borjuasi, katakan saja Negaranya borjuis.

Tidak perlu telalu jauh mengambil contoh (dalam mendefinisikan Negara borjuasi), cukup kita lihat transparinsi pemerintah, dalam hal ini Negara, ketika mengelola data statisk mengenai angka kemiskinan di indonesia yang enggan menggunakan standar Bank Dunia (pendapatan di bawah US$.2 AS / hari) sebagai standar masyarakat miskin. Pemerinta (BPS) menggunakan standar pendapatan di bawah Rp.7000 / Hari, dengan standar tersebut pada 2016 tercatat hanya sekitar 28,01 juta orang (10,86 persen) penduduk Indonesia yang tergolong miskin. Sementara jika menggunakan standar Bank Dunia terdapat angka yang lebih tingga dari data BPS yaitu sebanyak 50,6% (2011) penduduk Indonesia berada di bawah garis kemiskinan. Lantas kenapa Indonesia tidak menggunakan standar Bank Dunia? Sementara beberapa Negara ASEAN sudah menggunakan standar tersebut, seperti Malaysia, Filipina dan Vietnam.

Jika kita melihat secara jerni, maka akan kita ketemukan benang merah antara Negara Indonesia dengan nafsu Kapitalisme yang ingin mempertahankan kemiskinan sebagai jaminan keberlangsungan akumulasi modal yang lebih banyak lagi, Negara telah diperalat untuk menyembunyikan rapat-rapat jumlah angka kemiskinan.

Tentu saja miris mendapati kenyataan demikin, namun kembali lagi saya tegaskan, prihatin saja tidaklah cukup untuk membongkar kebobrokan system hari ini. Dari sini kita dapat mengidentifikasi mana seorang sosialis dan mana orang yang non sosialis, bedanya hanya terletak pada tindakan, seorang sosialis tentu akan berfikir keras mencari solusi untuk menumbangkan kapitalisme dengan cara apapun dan mempraktekkan pemikiran-pemikiran sosialisnya untuk membebaskan rakyat dari belenggu kapitalisme. Sementara non sosialis, hanya sebatas prihatin namun tidak berdaya dalam tindakan. Menganggap kapitalisme adalah akhir dari sejarah peradaban manusia.

Sekarang jelas, siapa saja orang-orang yang berpihak pada sosialisme dengan keyakinan teguh dalam mewujudkannya melalui tindakan untuk memperjuangakan terwujudnya sosialisme. Sementara selebihnya adalah penyebah kapitalisme.
Share:

Karl Marx: Upah Harga dan Laba (III. Upah Dan Peredaran Uang)

Pada hari kedua dari perdebatan, teman kita Weston, membungkus pernjataan²nja jang lama dalam bentuk² baru. Dia berkata: Sebagai akibat kenaikan umum upah uang, akan dibutuhkan lebih banjak mata-uang untuk membajar upah jang sama. Karena mata-uang sudah tetap, bagaimana saudara dapat membajarkan pertambahan upah uang itu, dengan mata-uang jang tetap ini? Pertama kali, kesukaran timbul dari djumlah tetap barangdagangan jang tersedia bagi pekerdja, kendati adanja kenaikan upahnja dalam uang; sekarang ia timbul dari pertambahan upah uang, kendati adanja djumlah tertentu dari barangdagangan. Sudah barang tentu, djika saudara menolak dogmanja jang semula, kesulitan²nja jang timbul dari situ akan lenjap.
Tetapi, saja akan menundjukkan, bahwa soal mata-uang ini samasekali tidak ada sangkut-pautnja dengan persoalan jang kita hadapi.
Dinegeri saudara mekanisme pembajaran adalah djauh lebih sempurna daripada disetiap negeri Eropa lainnja. Berkat luasnja dan terpusatnja sistim bank, djauh lebih sedikit mata-uang dibutuhkan untuk mengedarkan djumlah nilai jang sama, dan untuk melaksanakan perdagangan dengan djumlah jang sama atau lebih banjak. Umpamanja, mengenai upah, pekerdja pabrik Inggris membajarkan upahnja setjara mingguan kepada pemilik toko, jang mengirimkannja setjara mingguan kepada bankir, jang mengembalikannja setjara mingguan kepada pengusaha, jang kembali membnajarkannja kepada pekerdja, dan seterusnja. Dengan tjara ini upah tahunan seorang pekerdja, umpamanja £52, bisa dibajarkan dengan satu mata-uang ponsterling jang berputar setiap minggu dalam lingkaran jang sama. Dan di Inggris pun mekanisme pembajaran kurang sempurna daripada di Skotlandia, dan tidak sama sempurnanja dimana-mana; maka itu, umpamanja, kita dapati, bahwa dalam beberapa daerah pertanian, dibandingkan dengan daerah² pabrik semata-mata, djauh lebih banjak mata-uang dibutuhkan untuk mengedarkan djumlah nilai jang djauh lebih ketjil.
Djika saudara menjeberangi Selat Inggris, saudara akan melihat, bahwa upah uang adalah djauh lebih rendah daripada di Inggris, akan tetapi bahwa upah ini diedarkan di Djerman, Italia, Swis, dan Perantjis dengan djumlah mata-uang jang djauh lebih banjak. Mata-uang pon sterling jang sama tidaklah akan begitu tjepat tertampung oleh bankir atau dikembalikan kepada kapitalis industri; dan, karenanja, bukan satu mata-uang pon sterling jang mengedarkan uang sebanjak £52 setahun, tapi saudara, barangkali, membutuhkan tiga mata-uang pon sterling untuk mengedarkan upah tahunan sebanjak £25. Djadi, dengan membandingkan negara² daratan Eropa dengan Inggris, saudara akan segera melihat, bahwa upah uang jang rendah bisa membutuhkan mata-uang jang djauh lebih banjak untuk pengedarannja daripada upah uang jang tinggi, dan bahwa ini sesungguhnja hanjalah suatu soal teknis, jang asing samasekali dari persoalan kita.
Menurut perkiraan terbaik jang saja ketahui, pendapatan tahunan kaum buruh negeri ini boleh ditaksir sedjumlah £250.000.000. Djumlah jang sangat banjak ini diedarkan dengan kira² £3.000.000. Umpamakanlah terdjadi kenaikan upah sebanjak 50 persen. Maka, bukan £3.000.000 mata-uang, tapi £4.500.000 jang akan dibutuhkan. Oleh karena sebagian jang sangat besar dari perbelandjaan se-hari² dari pekerdja dilunasi dengan uang perak dan tembaga, artinja, hanja dengan tanda uang sadja, jang nilai relatifnja terhadap emas ditentukan semau-maunja oleh undang², seperti halnja uang kertas jang tak-datap-ditukarkan, maka kenaikan upah uang dengan 50 persen, dalam keadaan ekstrim, akan membutuhkan tambahan peredaran mata-uang pon sterling, umpamanja, sebanjak satu djuta. Satu djuta, jang kini diam, dalam bentuk logam murni atau mata-uang, dalam tempat penjimpanan Bank Inggris, atau bankir² perseorangan, akan beredar. Akan tetapi djuga pengeluaran ketjil jang disebabkan oleh penambahan pembuatan mata-uang atau penambahan aus dari sedjuta itu dapat dihindarkan, dan sesungguhnja akan dihindarkan, djika sesuatu geseran sampai terdjadi karena kekurangan mata-uang tambahan. Saudara sekalian mengetahui, bahwa uang negeri ini terbagi atas dua bagian jang besar. Satu matjam, terdiri atas uang-kertas-bank dari berbagai ukuran, dipakai dalam transaksi² antara pedagang dengan pedagang, dan dalam pembajaran² besar dari konsumen² kepada pedagang, sedang matjam uang lainnja, mata-uang logam, beredar djuga dalam pembajaran² jang lebih besar untuk segala djumlah² dibawah £5. Djika besok uang kertas £4, atau uang-kertas £3, atau uang-kertas £2 dikeluarkan, maka emas jang mengisi saluran² peredaran ini akan segera terhalau daripadanja, dan mengalir ke-saluran² dimana ia dibutuhkan karena adanja kenaikan upah uang. Djadi, tambahan sedjuta jang dibutuhkan oleh karena adanja kenaikan upah dengan 50 persen akan disediakan tanpa penambahan satu mata-uang pon sterling pun. Hasil jang sama dapat diwudjudkan, tanpa penambahan selembar uang-kertas-bank pun, dengan penambahan peredaran wesel, seperti terdjadi di Lancashire untuk waktu jang sangat lama.
Djika kenaikan umum dalam tingkat upah, umpamanja, sebanjak 100 persen, seperti jang diumpamakan oleh Saudara Weston terdjadi pada upah² pertanian, akan menghasilkan kenaikan besar dalam harga² barang² kebutuhan, dan, menurut pandangannja, membutuhkan tambahan djumlah uang jang tak dapat diperoleh, maka penurunan umum dari upah mestilah menghasilkan akibat jang sama, dalam ukuran jang sama, dalam djurusan jang berlawanan. Nah, saudara sekalian tahu, bahwa tahun² 1858 sampai 1860 merupakan tahun² jang paling makmur untuk industri kapas, dan bahwa chususnja tahun 1860 berdiri, dalam hal ini, sebagai tahun jang tak ada bandingannja dalam riwajat perdagangan, sedang sementara itu semua tjabang² industri lainnja sangat berkembang. Upah pekerdja² kapas dan semua pekerdja lainnja jang berhubungan dengan lapangan-kerdja mereka, pada tahun 1960, adalah lebih tinggi daripada waktu kapanpun sebelumnja. Krisis Amerika muntjul, dan upah² itu keseluruhannja tiba² diturunkan sampai kepada seperempat djumlahnja jang semula. Ini akan merupakan kenaikan 300 persen djika berlaku dalam djurusan jang berlawanan. Djika upah naik dari lima menjadi duapuluh, kita mengatakan, bahwa ia naik dengan 300 persen; djika ia djatuh dari duapuluh mendjadi lima, kita katakan, bahwa ia djatuh dengan 75 persen, akan tetapi djumlah kenaikan dalam hal jang satu dan djumlah penurunan dalam hal jang lain akan sama, jaitu, limabelas shilling. Pada waktu itu, ini merupakan perubahan se-konjong² dalam tingkat upah jang belum pernah terdjadi sebelumnja, dan bersamaan dengan itu meluas meliputi sedjumlah pekerdja jang, djika kita hitung semua pekerdja jang bukan sadja langsung bekerdja dalam, akan tetapi setjara tak langsung tergantung kepada industri kapas, adalah lebih besar dengan separuh daripada djumlah buruh pertanian. Apakah harga gandum djatuh? Ia naik, dari angka rata² tahunan sebanjak 47s.8d. per quarter selama tiga tahun 1858-'60, sampai keangka rata² tahunan sebanjak 55s.10d. per quarter selama tiga tahun 1861-1863. Mengenai uang, dibuat mata-uang dalam tahun 1861, sebanjak £8.673.232 berlainan dengan £3.378.102 dalam tahun 1860. Adalah benar, bahwa peredaran uang-kertas-bank dalam tahun 1861 kurang sebanjak £1.319.000 daripada ditahun 1860. Potonglah ini. Maka akan tinggal kelebihan uang untuk tahun 1861, dibandingkan dengan tahun kemakmuran, 1860, sebanjak £3.976.130, atau kira² £4.000.000; akan tetapi tjadangan emas dalam Bank Inggris bersamaan dengan itu berkurang, tidak dalam perbandingan jang sama benar, akan tetapi dalam ukuran jang berdekatan.
Bandingkanlah tahun 1862 dengan 1842. Selain daripada kenaikan jang sangat besar dalam nilai dan djumlah barangdagangan jang diedarkan, dalam tahun 1862 kapital jang dibajarkan dalam transaksi² teratur untuk saham², pindjaman², dsb., untuk kereta-api di Inggris dan Wales sadja berdjumlah £320.000.000, suatu djumlah jang nampaknja akan menakdjubkan dalam tahun 1842. Namun, djumlah keseluruhan dari mata-uang dalam tahun 1862 dan 1842 hampir² sama sadja, dan umumnja saudara akan mendapatkan ketjenderungan akan pengurangan mata-uang setjara progresif dihadapan nilai jang bertambah dengan sangat besar, bukan sadja dari barangdagangan, akan tetapi dari transaksi² moneter umumnja. Dari pendirian teman kita Wetson, ini merupakan teka-teki jang tak terpetjahkan.
Dengan memandang kedalam masalah ini agak lebih dalam, ia akan mendapatkan bahwa, terpisah samasekali dari upah, dan mengumpamakan upah itu sebagai hal jang tetap, nilai dan massa barangdagangan jang diedarkan, dan umumnja djumlah transaksi² moneter jang dilaksanakan, berbeda saban hari; bahwa djumlah pembajaran² jang direalisasi tanpa perantaraan uang, dengan pemakaian wesel, tjek, buku kredit, lembaga clearing, berbeda se-hari²; bahwa, mengenai uang logam jang sesungguhnja dibutuhkan, perimbangan antara mata-uang dalam peredaran dengan mata-uang dan logam murni dalam tjadangan atau jang menggeletak dalam tempat² penjimpanan bank berbeda saban hari; bahwa djumlah logam murni jang diserap oleh peredaran nasional dan djumlah jang dikirim keluarnegeri untuk peredaran internasional berbeda saban hari. Ia akan mendapatkan, bahwa dogma²nja tentang uang jang tetap adalah kekeliruan jang sangat besar, bertentangan dengan gerakan se-hari². Ia akan menjelidiki hukum² jang memungkinkan mata-uang menjesuaikan diri kepada keadaan jang begitu berubah terus-menerus, dan bukan mendjadikan salahpengertiannja tentang hukum² mata-uang sebagai alasan untuk menentang kenaikan upah.

Share:

Definition List

Diberdayakan oleh Blogger.

Sample Text

Cari Blog Ini

Ordered List

Recent Posts

Unordered List

Featured Post

Tergerusnya gerakan feminisme dalam ruang-ruang subjektifisme

Tergerusnya   gerakan feminisme dalam ruang-ruang subjektifisme Bukan sesuatu yang asing lagi mengenai persoalan perempuan, sejak per...

Pages

Theme Support