Senin, 11 September 2017

Mahasiswa Yang Kehilangan Dunianya

Mahasiswa yang hilang dari dunianya
JASON MANDAGI
Buol 11 september 2017, diatas tanah dan dibawah langit aku berteduh dari kemunafikkan dan kebohongan para penguasa.
Di samping kiri jalan aku, menyaksikan tangisan rakyat, kan kutunggu, ketika rakyat yang menjadi hakim.
manusia berumur 11 sampai 16 tahun ia adalah seorang remaja, ketika ia berumur 16 sampai 40 tahun ia seorang pemuda, dan begitu seterusnya. Dari anak-anak sampai Lansia bagi saya, itu bukti yang nyata akan hal dialektika, perkembangan materil.
Dalam perkembangan manusia di era kapitalistik saat ini, semua manusia di tuntut untuk melawati jenjang pendidikan, dari SD sampai perguruan tinggi, aku ingin menyebut pemuda masa kini dengan sebutan mutiara hitam, mutiara adalah sumber kekayan alam yang saat ini begitu mahal harganya, begitu banyak fungsinya, sama hal dengan seorang pemuda, pemuda adalah manusia yang memiliki keunggulan dibanding dengan anak-anak dan orang tua, pemuda masih memiliki semangat yang luar biasa, dan masih mapu berkarya sesuka hatinya, bagiku itulah identitas seorang pemuda.
Hitam adalah warna yang gelap yang bagiku bentuknya abstrak, sama halnya dengan kondisi mahasiswa hari ini, bentuk mahasiswa hari adalah hal yang abstrak. Itu semua sangat jelas ketika kita melihat tipelogi mahasiswa, ada mahasiswa yang apatis, hedonis, pesimis,optimis,agamais, akademisi dan ada juga yang aktivis dan masih banyak lagi tipelogi mahasiswa.
Generasi sekarang, sebut saja genarasi S.
generasi S hidup dizaman moderentnisasi, kemajuan teknologi begitu pesat, dan perkembangan industri terus saja meningkat, dengan keadaan seperti ini seharusnya generasi S adalah generasi yang luar biasa, karena mereka hidup di zaman yang penuh dengan teknologi yang sudah direvolusikan, tapi mungkin itu hanya sebuah hayalan, dengan melihat keadaan kampus hari ini membuat saya berfikir begitu sulit mencari mahasiswa yang progresif.
Kampus bagaikan tempat arisan atau ajang mencari jodoh, mahasiswa datang ke kampus untuk menunjukan style mereka, menunjukan merek sepatu yang mahal, menunjukan merek baju yang terkenal, terjadi bullying didalam kehidupan kampus. seakan dunia dalam kampus adalah dunia yanglain dari dunia nyata ini, kita bisa melihatnya dalam kehidupan sosial kita seorang sarjana begitu ditakuti dan begitu dihormati, tapi kalian seorang sarjana yang paling banyak mencuru uang rakyat.
Kampus seakan tempat seorang sarjana/dosen menunjukan kepintaran mereka, kampus dibuat seperti surga untuk para dosen karena mereka tidak pernah mau di salahkan, tapi kampus dibuat seperti neraka untuk para mahasiswa karena mereka harus saling memangsa sesama mahasiswa, mereka harus selalu disalahkan mereka harus di bullying oleh teman-teman mahasiswa yang berasal dari keluarga ekonomi diatas rata-rata.
Kampus seakan subuah rutan atau rumah tahanan untuk mahasiswa, kalian dibungkam, kalian digodok, kalian di doktrin untuk menjadi orang yang biadab, ketika ada kritis dikenakan scorsing, ketika ada yang progresif di jauhi oleh mahasiswa lain dan bahkan di asingkan oleh dosen kalian, lebih baik terasingkan dibanding hidup dalam kemunafikkan (soe hok gie).
Andai saja dalam dunia kampus terjadi diskusi kecil-kecilan, ketika dosen masuk terjadi kritik oto kritik, dosen tidak menceramai kalian tapi ia menghidupkan diskusi dalam ruangan ia membiarkan kalian berekspresi dengan pengetahuan, sebab kalian adalah generasi S generasi yang mampu mengendalikan teknologi yang begitu canggi, sungguh indah dunia dalam kampus ketika itu semua terjadi serasa semua orang ingin kuliah kembali, semua orang ingin jadi mahasiswa karena kehidupan dalam kampus memiliki dinamika yang berwarna. Warnanya tidak hanya hitam saja yang abstrak, tapi akan berwarna-warni ibarat pelangi yang tak akan indah jika hanya satu warna saja, kalian ibarat sungai yang sudah keruh dan butuh dibersikan.
Andai saja dunia dalam kampus mengizinkan kalian untuk menguarkan aspirasi kalian, itu sungguh indah tapi dunia kampus sekarang kalian di hipnotis menuju ke bawah alam sadar kalian sehingga kalian tak sadar akan identitas seorang mahasiswa, ‘‘hidup yang tak dipertaruhkan tak sepantasnya kalian di katakan hidup’’ kalian semua di doktrin untuk cepat selesai kuliah, dan kalau ingin cepat selesai kuliah jangan berorganisasi lebih baik kalian kerja dapat uang bayar semester kerja tugas rajin masuk dan lain-lain, dengan satu tujuan sarjana mendapat satu lembar kertas terus di hormati, kalau seperti itu apa bedanya kalian dengan seekor singa yang terus berburuh mencari mangsa berkelahi dengan hewan lain dan bahkan dengan sesama kelompok singa dengan tujuan menjadi yang terkuat dan hormati sebagai raja hutan.
Sangat di sayang kalian mahasiswa telah kehilangan dunia kalian, yang ada dalam benak kalian untuk sukses menjadi orang kaya itulah ekonomi liberal yang kalian dapatkan di dunia kampus yang penuh dengan kemunafikkan, dan kebohongan belaka yang diciptakan oleh dosen. Siapa bilang seorang soekarno ketika kuliah menjadi mahasiswa yang culung, menjadi mahasiswa yang dibungkam dan sejarah mana yang menjelaskan soekarno menjadi revolusioner dari dunia kampus, soekarno bukan tipe orang yang pendiam dan rajin masuk kampus ia seorang pemberontak, karena jiwa melawannya ia menjadi salah satu tokoh revolusi 1945.
Mungkin ketika kusebut nama ini kalian semua pasti tak asing lagi,Bill Getes, steve jobs,dan mark Zurckenberg. Tiga-tiganya setahuku bukan anak yang rajin kuliah, ketiganya juga kurasa juga bukan anak yang meraih nilai indeks (IP) yang tinggi, di antaranya malah hobi membolos dan ketiganya tak ada yang di wisuda. Tapi sumbangan mereka atas kemajuan zaman tak ternilai hingga saat ini, Gara-gara mereka kurasa kalian semua mengenal yang namanya dunia maya, itulah mereka tiga manusia yang tidak terperangkap di dunia kampus yang penuh dengan kemunafikkan.
Karena dunia kampus yang sebenarnya tidak seperti saat ini, dunia kampus adalah dunia kaum intelektual adalah dunia manusia yang penuh dengan karya, dunia yang mencetak manusia yang progresif bukan dunia yang mencetak koruptor, tridarma perguruan tinggi adalah bukti akan identitas kalian, pendidikan penelitian dan pengabdian adalah kewajiban kalian, manusia mahluk sosial bukan mahluk individualistik, semua manusia memiliki jiwa pemberotak hanya tergantung dari manusia tersebut, kalain mahasiswa yang baru melawanlah kembalikan dunia kalian dan jangan sampai di telan dunia sebab kalian generasi S.
Kalian adalah mutiara hitam bangsa kita dan kalian adalah mutiara untuk negara ini rubahlah kampusmu sebelum kalian menjadi mangsa dunia yang penuh dengan kebohongan.
             
Share:

0 komentar:

Posting Komentar

Definition List

Diberdayakan oleh Blogger.

Sample Text

Cari Blog Ini

Ordered List

Recent Posts

Unordered List

Featured Post

Tergerusnya gerakan feminisme dalam ruang-ruang subjektifisme

Tergerusnya   gerakan feminisme dalam ruang-ruang subjektifisme Bukan sesuatu yang asing lagi mengenai persoalan perempuan, sejak per...

Pages

Theme Support