Minggu, 08 Oktober 2017

Kehidupan di dua dunia

Kehidupan di dua dunia
Jason Mandagi
Manusia adalah ciptaan tuhan yang sungguh luar biasa, keberadaan tuhan bisa kita dapatkan dengan melihat ciptaan-ciptaannya, sederhananya kita bisa meyakini adanya kehidupan makan adanya tuhan. Setiap manusia mempunyai sifat, karakter, dan cara berfikir yang berbeda-beda, ku rasa ada sesuatu yang unik dalam diri manusia, yaitu hati. Salah satu organ tubuh manusia yang kecil, hati mampu mengeluarkan perasaan manusia, entah itu perasaan sedih, sakit, bahagia, dll.
Hati yang terluka akan meninggalkan bekas yang tidak akan pernah hilang selamanya, suatu hal yang  begitu unik, atau bisa di katakan hati manusia adalah embrio dari perasaan yang muncul dalam diri manusia perasaan yang bagiku adalah embrio dari tindakan manusia, ku teringat kata-kata yang pernah di katakan kepadaku, jangan sekali-kali engkau menyepelekan hal kecil atau meremehkan hal yang kecil, sebab sesuatu yang  kecil mempu menghancurkan sesuatu yang besar.
Hati adalah salah satu hal yang kecil tapi mampu, mengendalikan lumpuk busuk yang telah di karuniai roh dari sang pencipta, bahkan ideologi mampu ia goyakan, itulah hati organ tubuh manusia yang kecil yang selama ini tidak pernah kita sadari, bahwa hati adalah organ tubuh manusia yang berperan aktif dalam mengendalikan tindakan manusia, hati manusia ketika ia lahir ibarat sebuah air yang jerni, yang nantinya ia  akan berubah tergantung dari presfektifnya memandang dunia dan lingkungan sosialnya.
Apalah daya lumping busuk ini tanpah hati, tidak akan ada kaum gerakan revolusioner tanpa di dasari hatinya yang ingin bergerak, atau sering di katakan itulah factor internal yang ada dalam tubuh manusia, seorang soekarno tidak akan revolusioner tanpa dorongan  hatinya yang ingin berjuang, terlalu sempit cara pandang manusia ketika bicara hati ia langsung berfikir hubungan antara seorang kekasih, seperti yang saya tulis di atas hati adalah embrio dari tindakan manusia, ku ingin mengatakan hati adalah hakim dalam diri manusia, hatilah yang selalu memutuskan sesuatu yang akan di lakukan oleh manusia.
Hati terluka sulit tuk sembuhkan, dan bahkan itu akan berdampak sampai ketindakan manusia, ku melihat manusia memiliki satu lubang besar suatu ruangan hampa, ruangan kosong, dan itu adalah hati yang tadi telah ku ibaratkan degan air yang jerni. Kekosongan dalam diri manusia akan hilang ketika ia menemukan arti dari perasaan yang selalu kita beranggapan perasaan itu muncul dengan sendirinya.
Ku memandang yang harus mengisi ruangan kosong dalam diri manusia adalah cinta yang universal, sebuah yang ku tak tau siapa menumakan kata  cinta itu, tapi kata cinta memiliki makna yang begitu banyak, cinta adalah perasaan yang muncul dari hati maka itu ku  mengatakan cinta anugera tuhan, anugera yang luar biasa.
Dengan cinta maka ada umat manusia di muka bumi ini, tapi terkadang cinta membuat manusia lupa akan dirinya sendiri, ku tak bisa menjabarkan secara detail apa  cinta itu..?
Karena setiap manusia memiliki cinta yang berbeda-beda, karena cinta manusia  bisa lupa  dengan yang lain hal yang misterius, yang sulit tuk petahkan dengan logika manusia, walaupun ku sendiri meyakini tidak ada yang di muka bumi ini yang muncu dengan sendirinya, matrealisme lah yang mampu menjawab itu, tapi tidak mampu menjabarkan secara detail apa itu perasaan.
 Tapi bukan berati cinta itu hal yang buruk, walaupun banyak permasalahan yang terjadi di akibatkan cinta yang ku harus ku akui juga itu bukan kontradiksi pokok tapi hanya kontradiksi dasar, topic yang ku ambil adalah kehidupan di dua dunia yang berbeda, ku melihatnya itulah pertarungan alam sadar dan alam bawah sadar, alam sadar manusia ia adalah mahluk social tapi hati yang terluka membuat ia hidup di bawah alam sadarnya, menjadi manusia yang individualistic dan bahkan ia lupa akan hakekat ia hidup di muka  bumi ini.
Itulah ku maksud kehidupan di dua alam yang berbeda, alam bawah sadar manusia akan terpengaruh akibat rangsangan objektif dan rangsangan subjektif, kedua rangsangan inilah yang mempengaruhi alamm bawah sadar manusia. Itulah energi yang ku yakini ada pada setiap manusia, ku tak berbicara metafisik tapi berbicara dialektika yang terjadi di bawah alam sadar manusia, kita tahu bersama hukum perubahan adalah setiap materil berkaitan dengan materil lainnya.
Dalam perubahan yang terjadi di bawah alam sadar manusia, semua tidak terjadi dengan sendirinya (sebab akibat). Terkadang alam bawah sadar manusia di pengaruhi oleh rangsangan subjektif atau rangsangan objektif, itulah factor eksternal dan hati adalah factor internalnya.
Rangsangan subjektif yang saya maksud adalah emosi, perasaan yang membuat manusia tak bisa mengendalikan dirinya atau yang disebut emosional question yang bertolak belakang dengan spiritual question  sebagai rangsangan objektifnya.
Artikel ini tidak akan menjelaskan secara terperinci apa itu emosional question dan spiritual question, sumbernya bisa di dapat di buku fisikologi ibadah dan buku Sigmund freod yang berjudul tafsir mimpi, sumber buku tersebut bisa menjelaskan secara terperinci.
Ku hanya ingin membahas ketidak seimbangan manusia akibat hati, perasaan sayang yang muncul dari hati adalah energi tersendiri yang mampu merubah manusia yang baik bisa jadi jahat, dan begitu pulah sebaliknya yang jahat bisa menjadi baik, tapi hati yang terluka sulit tuk di sembuhkan lagi, luka itu akan membekas sampai manusia itu tiada lagi, sampai manusia tinggallah lumpuk busuk yang akan kembali ke asalnya.
Khali Gibran pernah berkata, “di balik sayap-sayap cintamu terdapat beribu pedang yang begitu tajam, pedang yang siap tuk melukai hatiku ini”. Argumentasi tersebut menurutku adalah sesuatu yang nyata, seorang lelaki yang berotot pasti pernah menangis karena wanita, seorang wanita pulah pasti pernah menangis karena laki-laki.
Kalau sekarang lagi tren laki-laki dikatakan buaya darat, sekarang kan ku katakan perempuan itu bunglon mampu berubah di mana saja, mampu beradaptasi dimana saja, perempuan mudah tuk berubah sesuai dengan lingkungan sosialnya, perempuan mampu menipu lelaki seperti bunglon, atau saya kan katakan perempuan racun dunia bagi kaum lelaki, tapi argumentku   bukan mau menyalahkan si perempuan, tapi ku menyalahkan si laki-laki, karena mereka perempuan harus di hukum oleh lingkungan social.
“Lebih baik ku jadi pelacur di banding kuharus menjadi wanita suci yang munafik” ku tak menyalah kaum perempuan tapi ini semua kesalahan budaya patriakal dan kesalahan kaum lelaki, yang tak mengikis egonya, ego eksitensi bahwa kalian yang paling kuat, apakah kalian mampu melahirkan, apakah kalian mampu mengandung, fisik tergantung latihan, cari uang tegantung kemauan itu di era kapitalistik sekarang.
Kaum laki-laki yang mengajarkan perempuan untuk munafik tanpa kalian sadari, kaum laki-laki yang membuat perempuan terdiskriminasi, walaupun ku kan mengakui tak semua kaum lelaki seperti itu, dan tak semua kaum perempuan itu bunglon.
Sekarang ku Tanya yang teriak sosialisme, apakah sosialisme akan ada tanpa pembebasan kaum perempuan, kaum perempuan haru di buat progresif, selama kesadaran kaum perempuan belum merata maka selama itu pulah sistem kapitalis akan bertahan karena perempuan target eksploitasi yang empuk untuk kelas kapitalis (rate of exsploitation).
“Ingat satu hal tidak aka nada sosialisme tanpah pembebasan kaum perempuan”
Share:

0 komentar:

Posting Komentar

Definition List

Diberdayakan oleh Blogger.

Sample Text

Cari Blog Ini

Ordered List

Recent Posts

Unordered List

Featured Post

Tergerusnya gerakan feminisme dalam ruang-ruang subjektifisme

Tergerusnya   gerakan feminisme dalam ruang-ruang subjektifisme Bukan sesuatu yang asing lagi mengenai persoalan perempuan, sejak per...

Pages

Theme Support