Rabu, 06 September 2017

kaum Buruh dan Kelas Buruh

Kaum buruh dan kelas buruh
Buruh adalah manusia yang dibelih oleh kelas kapitalis, atau tenaga kerja yang dibelih  oleh kelas kapitalis menggunakan modal/ Kapital, itu semua sudah dijelaskan oleh karl marx dan Frederick angels dalam buku mereka yang berjudul Das capital jilid 1 sampai jilid 3, dalam karya marx  iya mengupas semua tentang tiga bentuk capital, capital fine, capital produksi dan capital merchant/dagang.
Marx  telah menguraikannya dalam bentuk rumus yang sederhana:
M—C…P…C¹—M¹
Rumus diatas disebut General teory, dengan rumus di atas kita bisa melihat bahwa tenaga kerja/ Buruh telah dibelih oleh kelas kapitalis, dan dalam hubungan produksi terjadilah eksploitasi terhadap kelas pekerja, eksplotasi adalah karakter utama kelas kapitalis untuk mempertahankan kapitalisme, dan tanpa mengeksplotasi maka kelas kapitalis tidak akan mendapatkan keuntungan/ profit.
Siapa yang di eksplotasi oleh kelas kapitalis.?
Dan siapa yang mampu merubah kapitalisme menjadi sosialisme.?
Untuk menjawab dua pertanyaan diatas kita perlu mengetahui apa perbedaan antara kaum Buruh dan Kelas Buruh.
            Kaum buruh adalah kaum mayoritas di Indonesia dan bahkan diseluruh muka bumi ini, kaum Buruh adalah pekerja upahan dan Buruh tidak hanya terdapat di capital produksi, buruh juga terdapat di capital fine dan capital merchant/dagang, selama ia bekerja dan mendapat upah, memiliki atasan dan tidak bisa untuk menentukan berapa banyak upah yang harus ia dapat maka ia tergolong kaum Buruh.
Kaum Buruh adalah objek eksplotasi kelas kapitalis, tidak ada salah satupun kaum Buruh yang tidak di eksploitasi oleh kelas kapitalis, tapi semua  kaum Buruh menciptakan nilai lebih, dalam masyarakat kapitalis saat ini begitu banyak struktur masyarakat  yang terbentuk.
       Alasan saya mengatakan tidak semua kaum Buruh menciptakan nilai lebih, di akibatkan tidak semua kaum Buruh bekerja di capital produksi, karena ada kaum buruh yang bekerja di capital fine dan capital merchant/dagang, dan bahkan ada kaum buruh yang dalam analisis kelasnya masuk di kelas borjuasi kecil.
Kita ambil contoh apakah seorang Buruh tani menciptakan nilai lebih.?, atau apakan seorang  buruh kantoran menciptakan nilai lebih.?, dan apakah seorang pegawai bank menciptakan nilai lebih.?, tapi kita tetap mengakui bahwa mereka adalah seorang Buru, mereka adalah pekerja upahan, dan mereka di eksploitasi oleh atasan mereka.
      Kelas buruh, yang mana sih yang  termasuk kelas buruh.?
Dalam manifesto komunis sangat jelas marx mengatakan, sejarah perkembangan masyarakat adalah sejarah pertentangan kelas, atau yang disebut antagonisme, yang dimana disetiap zaman sebelum zaman kapitalis ini sudah terjadi pertentangan kelas yang mutlak bahkan sampai di zaman kapitalis terkecuali di zaman komune primitive.
     hanya saja di era kapitalistik saat ini pertentangannya terbagi menjadi  dua golongan besar yaitu kelas kapitalis dan kelas proletariat, atau yang yang dikenal dengan kelas yang memiliki  alat produksi dan kelas yang  tidak memiliki alat produksi.
      Pertentangan ini mutlak harus ada yang menang dan harus ada yang kalah, dalam masyarakat kapitalis saat ini kaum buruh ada dimana-mana, tapi tidak semua kaum buruh masuk golongan kelas buruh, kelas buruh adalah golongan kelas revolusioner yang sadar akan sistem hari ini, dan sadar akan perjuangan kelas atau sosialisme, ia akan masuk dalam golongan kelas buruh ketika kesadarannya sudah mencapai pada kesadaran politik atau sosialisme.
Tolak ukur ia masuk golongan kelas buruh, bukan dimana ia bekerja, dan apa yang ia kerjakan, tapi kesadaran dari buruh tersebut apakah sudah sampai pada kesadaran politik atau belum.
Seorang  pegawai bank akan masuk golongan kelas buruh atau  revolusioner ketika kesadarannya mencapai pada kesadaran politik, walaupun pegawai bank  tersebut bekerja di capital  fine bukan di capital produksi, karena tolak ukurnya adalah kesadaran Buruh tersebut, sama pulah dengan Buruh tani ia akan masuk ke kelas Buruh ketika kesadarannya mencapai kesadaran politik, tidak hanya kesadaran ekonomis saja atau normative, sebab kelas Buruh adalah golongan kaum revolusioner, seperti dalam manifesto komunis dikatakan, “ketika perjuangan kelas protariat akan mencapai pada puncaknya  sebagian kecil  kaum berjuasi akan menyatu dengan proletariat dan menjadi kaum revolusioner”.

Petani bukanlah kelas yang revolusioner, sebab pertentangan petani dan kapitalis bukanlah pertentangan yang antagonisme, petani akan melawan kelas kapitalis ketika lahan mereka dirampas oleh kelas kapitalis, dan begituu juga sebaliknya petani akan bersekutu dengan kelas kapitalis untuk mendapatkan keuntungan, pertentangan mereka bukanlah hal yang mutlak sesuai dengan klasifikasi kelas mereka, dan watak kelas mereka.
Tapi petani akan menjadi revolusioner ketika ada yang memberikan penyadaran politik kepada mereka, dalam perjuangan politik kita membutukan sebuah mobil yang siap di pakai menuju jalur electoral, dan merebut kekuasaan, tapi mobil yang kita butuhkan adalah mobil yang revolusioner bukan mobil yang  mangaku revolusioner.

Mobil yang saya maksud didsini adalah partai revolusioner tanpa partai apa yang bisa kita lakukan, karena tanpa partai kesadaran kita hanya sebatas kesadaran ekonomis atau normative, sementara untuk menjadi golongan kelas revolusioner kita membutukan kesadaran politik, dan pertentangan kelas adalah pertentangan antagonism kembali ke manifesto komunis.
Sosialisme tidak akan dating dengan sendirinya.
Silakan di jawab pertanyaan dibawah ini.
Siapa yang di eksplotasi oleh kelas kapitalis.?
Dan siapa yang mampu merubah kapitalisme menjadi sosialisme.?


Share:

0 komentar:

Posting Komentar

Definition List

Diberdayakan oleh Blogger.

Sample Text

Cari Blog Ini

Ordered List

Recent Posts

Unordered List

Featured Post

Tergerusnya gerakan feminisme dalam ruang-ruang subjektifisme

Tergerusnya   gerakan feminisme dalam ruang-ruang subjektifisme Bukan sesuatu yang asing lagi mengenai persoalan perempuan, sejak per...

Pages

Theme Support